Tuesday, December 31, 2013

Seminar Parenting Nasional, Menumbuhkan Segenggam Iman Anak Kita



Sabtu, 28 desember 2013 yang lalu,  saya berkesempatan untuk datang pada acara seminar parenting nasional. Seminar ini menghadirkan penulis buku best seller ust. M. Fauzil Adhim. Wah, rasanya gimanaa gitu bisa jumpa dengan penulis buku yang saya kagumi karena keluasan ilmunya yang tertuang dalam tulisan-tulisan yang berbobot juga insha Allah. Yang pasti senang karena bisa menimba ilmu secara langsung kepada beliau. Pada tulisan ini, saya ingin men-share sedikit ilmu yang saya dapat dari seminar ini.

Pada awal seminar ustad bertanya, “Jika kita ingin membangun gedung yang sangat tinggi, apa yang perlu diperhatikan?”, ada peserta yang menjawab pondasi. Yup, ternyata pondasi merupakan hal yang sangat krusial dalam membangun suatu gedung. Jadi, sibuk dengan akseroris atau eksterior adalah hal yang kurang tepat. Begitu halnya dengan anak, bangun pondasi mental yang kuat pada anak, jangan rapuh. Seperti halnya mengajak anak untuk melakukan shalat atau menggunakan jilbab atau menghafal al Quran, bangun pondasi pemahaman yang kuat mengenai shalat atau jilbab atau al Quran. Jangan hanya menyuruh saja. Karena bagaimana anak mau berpayah-payah melakukan sesuatu jika belum diberi keyakinan.

Sebagai tambahan, memperhatikan umur anak ketika mengajak mereka untuk melakukan perintah agama juga sangat penting. Dalam al Quran dijelaskan bahwa ketika umur 10 tahun sudah harus melakukan salat, jika tidak mau ada konsekuensinya. Nah, disini, usia 7 tahun bagi anak udah bisa dilatih untuk menunaikan salat. Agar kebiasaannya terbentuk. Sehingga ketika umur 10 tahun, sang anak diharapkan telah mempunyai kebiasaan dan kesadaran untuk mendirikan salat.

Saat ini, sekolah-sekolah agama kita lihat anak-anak diajak untuk mendirikan salat, menghafal quran, dll. Sungguh ini merupakan program yang bagus. Namun ada bagusnya jika program-program seperti ini disertai dengan penanaman pemahaman yang kuat terhadap anak. Sehingga berbagai macam kegiatan yang dijalani oleh anak disekolah tidak sekedar menjadi rutinitas dan beban bagi mereka. Konsep ini penting. Kenapa? Disini, ustad mengajukan pertanyaan lagi, “Apakah orang yang tau banyak tentang agama itu semuanya beriman?” jawabannya, belum tentu. Kita belajar dari sejarah Aceh sendiri, seorang Snouck Hongraje. Dia tau banyak tentang agama, namun visinya adalah untuk menjatuhkan Rakyat Aceh. Contoh lain, koleksi buku-buku Islam yang terbanyak di Indonesia itu ada dimana? Apakah di perpustakaan-perpustakaan Universitas Islam? Ternyata tidak. Menurut info dari ustadz, justru koleksi buku islam terbanyak di Indonesia itu ada di Gereja. Ustad ada sebutin nama lokasinya tapi saya ga ingat lagi. Untuk apa nonmuslim mengkoleksi buku-buku itu? Untuk mereka pelajari sehingga dapat mencari kelemahannya.

Nah, korelasinya seperti apa ya? Pengetahuan itu beda dengan yakin. Sekedar memiliki pengetahuan agama yang banyak tidak akan mengubah apapun. Karena tidak tertanam dalam hati. Maka kokohkanlah keyakinan dan kuatkan tujuan agar apa yang dipelajari itu mudah untuk diamalkan.

Ada riset yang mengatakan bahwa sebaiknya tidak mengatakan kata ‘jangan’ kepada anak-anak. Sebaiknya mengganti kata ‘jangan’ dengan kata positif. Seolah-olah menggunakan kata jangan adalah sesuatu yang tidak baik. Padahal jika kita kaitkan hasil riset ini dengan yang terdapat dalam al-Quran, maka ada kontradiksi. Dalam QS Al Luqman, yaitu surat yang sering dikaitkan dengan cara mendidik anak, maka kalimat yang dinyatakan adalah “Ya Bunayya, Laa…”  yang menunjukkan suatu kalimat larangan. Pun, kunci masuk surga adalah Laailaahaillallah. Ada kata Laa disitu. Dalam sebuah buku tentang manajemen kelas yang baik, dikatakan bahwa hendaknya dalam kelas itu ada aturan dan batasan, ada aturan dan prosedur, ada perintah dan larangan. Jadi, bantulah anak-anak untuk bersikap seperti yang kita harapkan dengan aturan yang jelas. Sekali lagi, dengan aturan yang jelas.

Kemudian, ustad juga menyebutkan tentang anjuran untuk sukses. Misalnya pada seminar atau pelatihan-pelatihan yang menggunakan kata motivasi seperti Let’s get success yang kemudian diikuti dengan jawaban Yes, Bisa!. Yang ustadz ingatkan disini bahwa, anjuran untuk sukses itu sejak dulu sudah ada. Hal ini terdapat pada lafazh azan, “hayya ‘alasshalah” (mari meraih kemenangan) yang kita ketahui bersama bahwa jawabannya adalah “laa haula wala quwwatailla billah” (tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah).


Pada akhirnya, lebih kurang ini hasil dari mengikuti seminar parenting nasional menumbuhkan segenggam iman anak kita. Panjang juga ya tulisan nya, semacam ahli kalipun saya dalam bidang parenting, padahal berkeluargapun belum. Doakan ya pembaca, saya segera berkeluarga. Ups, curcol :D

Sunday, December 22, 2013

Homemade Lasagna

Tau tentang makanan ini pas makan di salah satu tempat yang jual masakan Italia. Rencana awal mau makan spageti tapi karena saat itu sausnya habis jadi si mbak tawarin lasagna. dari situ tau tentang lasagna dan setelah di coba,, hmm..ternyata masakan ini enak yaa. dan saya tertarik untuk nyoba masak. 

Setelah searching2 ternyata masak lasagna ga terlalu rumit. Hm, ga terlalu rumit karena lasagna sheetnya beli jadi, kalo harus buat sendiri baru rumit :D. cara masaknya mirip juga dengan pizza. Jadi gampang lah pas nyoba masaknya. 

Ini lasagna perdana yang sayang buat, belum terlalu pas juga sih buatnya, karena stok saus bolognese nya sedikit dan saat itu bahan untuk buat saus kejunya ada yang kurang. lebih kurang ini dia lasagna episode satu :). Oya, salah satu resep bisa dilihat disini

homemade lasagna


Homemade Pizza




Tahun ini saya punya target untuk bisa masak salah satu makanan favorit saya. Setelah mencari info sana sini, akhirnya saya mengurungkan niat saya untuk belajar memasak makanan itu karena ga punya alat masaknya di rumah.
Suatu hari, saya melihat seorang teman mengupdate hasil masakan pizza nya. Melihat hal itu, saya jadi termotivasi untuk belajar memasak pizza yang benar. Sebelumnya saya pernah coba memasak pizza mie, dimana adonan pizza nya terbuat dari indomie. Tapi, karena melihat teman saya masak pizza dimana adonan dan saus pizza nya dia buat sendiri, jadi semangat untuk mencoba. 
Setelah meminta resep pizza dari teman saya dan searching2 juga, serta beli-beli bahan yang diperlukan, akhirnya saya coba untuk belajar memasaknya, dan hasilnya ga terlalu buruklah untuk pemula seperti saya :)

saus bolognese
adonan pizza

pizza ala rumahan

Adapun cara memasak pizza tidak saya tulis di sini, mending belajar langsung sama yang lebih ahli, seperti di link ini.

Sunday, December 15, 2013

2013 Reading Challenge



thanks Goodreads for the 2013 Reading Challenge
I've read 20 books this year~!

Sunday, December 1, 2013

Berdoa di Sosmed?


Dalam sebuah percakapan, seorang teman berkomentar tentang orang-orang yang berdoa di sosial media. “Berdoa koq di sosmed?, Allah kan ga punya akun sosmed, jadi maklumlah kalo doanya ga sampe.”

Seperti biasa, kalo udah selesai chit-chat sama teman2, saya kadang memikir ulang pembicaraan kami. Menurut saia pribadi, hal yang dikhawatirkan ketika menulis status doa atau apalah di sosmed, niatnya bisa jadi ga terhitung sebagai doa. Tapi ya cuma sebatas status. Feel yang didapat ketika menulis status di sosmed dengan bener2 berdoa setelah salat atau di waktu mustajabah lainnya “mungkin” berbeda. Menurut saia lagi, ini bukan masalah Dia tidak punya akun sosmed atau tidak, karena tentu Allah tau dengan teliti apa-apa yang kita kerjakan. Cuma yaa..tentu saja Allah ga merasa kita berdoa atau meminta kepadaNya. Mungkin seperti itu…

Berdoa merupakan hal yang dianjurkan. Berdoa juga mempunyai waktu-waktu yang memungkinkan tercapai ketermakbulannya. Didalam al-Quran terdapat beberapa doa yang dapat dijadikan panutan. Di blog ini, kalian akan mendapati beberapa doa dalam al-Quran yang telah saya visualisasikan dalam bentuk grafis. Maksud dari postingan-postingan doa ini, tentu saja bukan untuk mengajak pembaca untuk berdoa di blog saya. Bukan itu. Tetapi lebih untuk memudahkan dalam menghafal doa-doa tersebut. Maka, setelah doanya bisa dihafal, berdoalah diwaktu-waktu yang dianjurkan. Itu saja.

Sunday, October 6, 2013

Doa #2





رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّ يَّتِنَآ اُمَّةً مُسْلِمَةً لَّكَ وَاَرِنَا مَنَا سِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَآ اِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha penerima taubat dan maha penyayang.
(QS. 2: 128)


Tuesday, September 24, 2013

Doa #1




 الْعَلِيْمُ السَّمِيْعُ اَنْتَ اِنَّكَ مِنَّا تَقَبَّلْ رَبَّنَا
Ya Tuhan kami terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui

(QS. 2: 127)

Sunday, August 4, 2013

Doa Lailatul Qadar

Disunnahkan bagi wanita muslimah untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa pada malam lailatul qadar ini. Diriwayatkan dari Aisyah ra, dimana ia pernah bertanya kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, jika aku mendapatkan malam ini,  dengan apa aku harus berdoa? Beliau menjawab, bacalah doa:




Friday, August 2, 2013

Berbahagialah Dia



Berbahagialah orang yang kelak menemui di dalam kitab catatan amalnya banyak kalimat "astaghfirullaha'azhim" (HR. Ibnu Majah)

mari memperbanyak istighfar kita...

Friday, July 12, 2013

Metodologi Riset #2


Ada dua metode penelitian sosial yang umumnya dikenal yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Perbedaan keduanya dapat dilihat pada paradigma yang digunakan. Misalkan studi mengenai tingkat kebahagiaan orang Aceh, maka data yang digunakan untuk penelitian berupa data kualitatif. Sedangkan saat analisa datanya berupa kuantitatif.

Dikalangan saintis dan sosialis biasanya terdapat dua kecenderungan. Jika saintis menganut numbers without theory, maka sosialis menganut theories without numbers. Terhadap dua kecenderungan ini, sebaiknya diambil titik tengah, yaitu adanya keseimbangan antara theories and numbers (disebut juga mix paradigm).

Berkaitan dengan penelitian, peneliti pastinya berharap hasil penelitiannya dipakai sebagai landasan pengambilan kebijakan pemerintah. Namun harus dipahami juga bahwa pengambil kebijakan punya pemikiran sendiri dan tidak semua pengambilan kebijakan pemerintah berbasis riset.

Paradigma atau Worldview dalam Ilmu Pengetahuan terbagi menjadi positivism, konstruktivisme, dan critical theory. Perbedaan ketiganya dapat dilihat dalam berbagai dimensi. Berkaitan dengan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Maka, metode kualitatif sangat dipengaruhi oleh paradigma konstruktivisme. Dan paradigm positivism berpengaruh besar pada metode penelitian kuantitatif. 

#Sabar




Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, 
"Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali
(QS.Al-Baqarah: 155-157)

Tiada seorang hamba yang mendapat musibah, lalu dia mengucapkan 
'Sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNyalah kami kembali. Ya Allah, berilah aku pahala disebabkan musibahku ini dan gantilah ia dengan yang lebih baik daripadanya,' melainkan Allah memberinya pahala atas musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik daripadanya"
(HR. Muslim)

Sesungguhnya pahala orang-orang yang sabar itu akan dipenuhi tanpa hisab.

Sabar ialah pengakuan seorang hamba kepada Allah atas musibah yang menimpanya itu dari Allah dan menyerahkan perhitungannya kepada Allah dengan mengharapkan pahala-Nya. Terkadang seseorang berkeluh keah, namun dia harus berkeras bahwa tiada jalan lain kecuali bersabar. 

Friday, July 5, 2013

Etika Penelitian dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah #2


Masi tentang Etika Penelitian dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah oleh pemateri yang sama. Pada pertemuan ini pemateri menyampaikan bahwa kita sering kali berpikir tinggi-tinggi, pengen buat penelitian yang ‘wah’. Padahal penelitian yang tinggi-tinggi itu sudah diteliti oleh orang lain. Sedangkan hal-hal lain disekitar kita, yang seringkali kita anggap remeh tidak kita pikirkan. Padahal sesuatu yang kita anggap remeh itu, bisa jadi ‘besar’ dalam pandangan orang.
Misalnya penelitian tentang Aceh. Orang yang ahli tentang Aceh ternyata bukan orang Aceh, melainkan orang dari benua lain. Jika kita membaca hasil penelitian mereka, kita pasti bakal berkomentar, apa yang tertulis di jurnal ini saya tau. Nah, seharusnya kita yang orang pribumi seharusnya bisa donk menghasilkan jurnal seperti mereka. Logikanya seperti itu.
Kemudian, kita seringkali juga merasa bahwa apa yang kita tahu itu biasa-biasa aja. Padahal bisa jadi apa yang kita tahu itu penting bagi orang lain. Seharusnya kita bisa membangun penghargaan terhadap apa yang kita punya, termasuk ilmu yang kita miliki.
Berkaitan dengan etika dalam penelitian, terkadang terjadi pelanggaran etika baik sengaja tau tidak sengaja.
1.      Publikasi kertas kerja yang sama di tempat berbeda tanpa pemberitahuan kepada pengelola/editor. Maksudnya adalah tidak etis jika saat bersamaan mengirimkan satu tulisan ke lebih dari satu media massa. Sehingga, jika dimuat, bakal dapat honor dua kali atau lebih dari satu tulisan. Ini dipandang tidak etis, karena bekerja satu kali tetapi dapat honor lebih dari satu kali. Namun, jika tulisan telah dimuat di satu surat kabar, kemudian dipakai untuk keperluan internal institusi dengan pemberitahuan kepada editor,  menjadi tidak masalah.
2.      Adanya klaim individual atas proses dan hasil penelitian. Hal ini berkaitan dengan tidak adanya pengakuan terhadap orang-orang yang telah membantu selama proses penelitian. Disampaikan oleh pemateri bahwa sebuah penelitian yang baik adalah penelitian yang tidak berdiri sendiri, lebih baik kolaboratif.
3.      Menggunakan teknik statistik yang tidak pantas dalam rangka meningkatkan hasil penelitian, sehingga tidak sesuai dengan realita yang ada. Jadi solusinya adalah bersandarlah pada hasil penelitian yang objektif.
4.      Mengeksploitasi mahasiswa. Seperti menjadikan tugas mahasiswa sebagai jurnal dosen, tanpa menyebutkan nama mahasiswa.
5.      Membuat komentar menghina dan serangan pribadi dalam jurnal. Nah, peneliti seperti ini, dipertanyakan keilmuannya.
6.      Dan lain-lain.

Wednesday, July 3, 2013

Creative Writhink*

Proses menulis kreatif merupakan lanjutan dari membaca kritis. Perbedaan membaca dan menulis adalah saat membaca kita mengamati tulisan orang lain, posisi kita aktif tapi pasif karena kita menilai tujuan tulisan orang lain. Sedangkan saat menulis kita yang aktif dalam mengemukakan pandangan kita.

Diawal kelas, kami diberikan secarik kertas yang terdiri dari beberapa kata. Dalam dua menit kami diharapkan untuk menulis segera apa yang terlintas dipikiran ketika membaca kata tersebut. Saat mengerjakan tugas tersebut, saya pribadi terus terang perlu waktu juga untuk berpikir, ga bisa langsung dapat ide untuk merangkai kata.

Pemateri menanyakan beberapa pertanyaan, seperti di kelas ini apa ada yang pernah nulis esai? Beberapa menjawab iya, beberapa menjawab tidak. Pertanyaan lanjutan, kira2 hambatan dalam menulis apa? Saat itu pemateri menulis kreatif meminta kami untuk sharing mengenai hambatan apa aja yang didapat ketika menulis. Dari jawaban yang kami berikan, setidaknya terdapat dua hambatan bagi kami untuk menulis. Yang pertama adalah hambatan teknis yang berupa sulit mendapat ide, ilmu/wawasan yang kurang, masalah koherehensi, vocabulary. Yang kedua yaitu hambatan psikologi, dan ini yang paling banyak. Hambatan psikologi ini berupa ketakutan untuk mengemukakan pandangan pribadi yang terkadang berbeda dengan pandangan kebanyak orang, takur akan komentar orang lain terhadap tulisan kita, merasa kerdil atau terlalu memandang negatif karya tulisan kita sendiri, khawatir jika yang ditulis dianggap konyol, atau terlalu sederhana, plagiat tanpa sadar, dan kekhawatiran lainnya.

Kemudian, pemateri mengajukan lagi pertanyaan, “apa pernah membaca esai yang berkesan?” salah seorang peserta di kelas menjawab dan menyebutkan esai berkesan yang pernah dia baca. Yaitu tentang pengasuhan tanpa syarat. Inti esai tersebut bahwa orang tua atau orang dewasa yang mengasuh anak2, hendaknya senantiasa bersikap baik pada anak, baik pada saat anak2 itu bersikap berkenan atau tidak berkenan bagi orang tuanya. Kalo ada yang kurang jelas, Tanya sama teman saya :D.

Di kelas menulis kreatif ini kami fokus ke esai. Esai itu sendiri berasal dari Bahasa Perancis yaitu Essayer yang artinya suatu usaha. Contoh esai yang paling sederhana yaitu surat. Misalnya anak kos yang mengirim surat untuk ortunya yang intinya minta duit. Dalam surat tersebut pastinya dijelaskan kenapa bisa sampe perlu duit, ada usaha oleh si anak untuk meyakinkan ortunya agar kehendaknya tercapai.

Yang harus dipahami lagi bahwa esai itu merupakan karangan khas yang berdssarkan sudut pandang personal pengarang. Semacama tulisan2 di blog ini, udah bisa lah disebut esai. Bentuk esai seperti sidik jari / sensor retina mata (biometri) yang jarang ada duanya. Misalnya cara orang membuka seperti apa, menutup seperti apa, menarik kesimpulan seperti apa, pasti akan berbeda antara satu penulis dengan penulis yang lain.

Pemateri menyampaikan bahwa ada tiga pilar dalam esai, yaitu komposisi, data dan impresi. Kita bahas satu persatu. Yang pertama komposisi. Bahasannya mencakup: darimana kita memulai, pilihan kata, sikap berbahasa, bagaimana mengunci. Khusus mengenai sikap berbahasa, hendaknya kita memperhatikan penggunaan EYD. Yang paling penting, kalo berbicara atau nulis, bahasanya jangan campur2..ini menunjukkan orang yang tidak punya sikap berbahasa…tertohok sekali saya mendengar pemateri menyampaikan poin ini :D. Yang kedua data. Data dalam esai harus lebih bersuara. Dalam artian data yang ada dikaitkan, misalnya data orang buta aksara kita kaitkan dengan data kemiskinan. Contoh lain, data kekurangan air di Afrika, kita kaitkan dengan data pemborosan air di benua lain. Dan yang ketiga yaitu impresi. Esai hendaknya mengesankan pembaca.

Di akhir kelas, pemateri menyampaikan bahwa menulis itu bukan bakat. Ia harus dilatih. Intinya, jika pengen pintar nulis, harus banyak latihan. Pelajari teknik orang nulis. Katakan iya untuk menulis kreatif dan saia pun masih berproses.

Ini beberapa sumber lainnya terkait menulis kreatif
*Creative Writhink ala Fahd Djibran
Menulis Kreatif ala Raditya Dika
Rahasia Menulis ala Salim A. Fillah

Saturday, June 22, 2013

Etika Penelitian dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah #1




Ethics become one of crucial issues in the field of research. We can define the ethics as a concept which distinguish between something you may do or not. We need to put attention in ethics while doing a research in order to avoid some aspects which may disserve ourselves or others.

The lecturer said that the research bases are aimed to present knowledge and to promote the values ​​that are important for collaborative work. Research ethics should help researchers to conduct a public test so that the research results can be applied in a public life.

The main objective standards of research ethics is to protect the rights of people who investigated and researchers and ensure the accuracy of the knowledge generated and also protecting intellectual property rights.

Perancangan dan Penyusunan Proposal



The class started by discussing the definition of research then some point should be included in the proposal. Well, I saw that the slides are only four, but our class is running for three hours, what a great lecturer! J. The lecturer gave us many examples about how to design a research proposal. In the end we have to make our own research example XD. This is the most difficult part during the class I guess, especially to me,, it took times to accomplished it and compared to other ideas..my research idea was so umm ordinary.
A good research is a research which can be a base of government policies. It means that a research has an important role in determining some policies in a nation. That is way we should get accustomed to it.

Wednesday, June 5, 2013

Filsafat Berpikir


Masi membahas tentang filsafat. Mari kita cek QS 18:103-105.
“Katakanlah: “apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”.  Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu adalah orang-orang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan perjumpaan dengan Dia.  Maka terhapuslah amalan-amalan mereka, dan kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi amalan mereka di hari kiamat.” (QS. Al-Kahfi :103-105)

Ayat ini ditujukan kepada tiap individu dimana pesan filosofi ayat ini bahwa hendaknya kita jangan sibuk dengan kekurangan orang lain. Tetapi sibuklah berpikir kritis, merenung, refleksi atau meneliti diri kita sendiri, jangan sampai kita merasa telah berbuat banyak kebaikan, nyata-nyatanya dalam pandanganNya kita ga berbuat apa-apa, hingga kita jadi orang yang merugi.

Filsafat berpikir merupakan usaha menggunakan kemampuan berpikir dengan akal dimana hal ini diawali dengan iqra’. Peranan iqra’ sangat penting dalam proses berpikir. Kenapa? Karena iqra yang akan meluaskan semesta ilmu manusia.

Menanggapi sebuah pertanyaan, kalo ga salah, pemateri mengatakan bahwa ada dua kondisi awal manusia, yaitu kondisi pre-determinasi dan free-will. Pre-determinasi adalah kondisi yang tidak ada pilihannya. Dimana manusia tidak bisa memilih jenis kelamin, warna kulit, dll.  Allah tidak akan bertanya kepada manusia mengenai hal ini karena fungsinya sudah jelas. Kondisi free-will adalah kondisi dimana manusia dapat menentukan pilihan dan Allah akan bertanya mengenai hal ini. Misalnya, mulut fungsinya jelas untuk makan dan Allah ga akan bertanya pada kita tentang ini, tapi yang bakal ditanya olehNya adalah apa yang kita makan, halal atau tidak?  darimana dapatnya? Dsb.

Berpikir merupakan metodologi bagi kita untuk menghindari kekerasan. Fenomena yang sering kita lihat di masyarakat bahwa masyarakat kurang memiliki kemampuan berdialektika sehingga ketika ada masalah, jalur kekerasan menjadi pilihan untuk menyelesaikan masalah. Padahal, jika ada masalah, ada baiknya jika didiskusikan dengan baik-baik. Idealnya sih utamakan intelegensi bukan emosi.

Tulisannya jadi ngalor ngidul gini, karena penjelasannya materinya berdasarkan diskusi. Harap maklum :D.


Filsafat Ilmu dan Penelitian

Pada pertemuan kedua Sekolah Riset, kami belajar mengenai Filsafat Ilmu dan Penelitian. Di awal kuliah, pemateri menyampaikan pesan-pesan Qurani yang menjadi rujukan utama dalam meneliti, yaitu QS Al-'Alaq: 1-5. Seperti yang kita tahu bahwa surat ini merupakan surat pertama yang mengajak kita untuk membaca, tidak hanya dalam artian membaca buku tapi juga membaca alam. Selain itu QS Ali Imran: 190-191, yaitu
..Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau dan peliharalah kami dari siksa api neraka.


Ayat diatas menggambarkan ungkapan seorang peneliti, yang dari hasil ‘membaca’ nya kemudian menyimpulkan bahwa semua yang ada di alam semesta ini diciptakan dengan maksud tertentu.

Adapun penelitian itu diawali dengan rasa ingin tahu kita yang disertai dengan proses berpikir. Rasa penasaran ini kemudian diekspresikan dengan pertanyaan-pertanyaan. Jika dilihat dari definisi ini, maka saya yakin bahwa setiap orang pasti dapat menjadi peneliti. Karena pastinya kita senantiasa punya rasa ingin tahu.
Dilingkungan akademik dikenal istilah penelitian ilmiah. Ilmiah yang dimaksud disini bahwa penelitian dilakukan secara sistematis, logis dan berdasarkan realitas, bukan opini. Nah, budaya penelitian ilmiah ini yang sangat penting untuk dikembangkan. Karena banyak sisa-sisa misteri di alam ini yang belum terungkap. Dimana sisa-sisa misteri ini bisa jadi lebih banyak dari misteri yang telah terungkap J.

Nah, gimana caranya supaya meneliti bisa menjadi budaya dikalangan kita? Tentunya banyak faktor yang menentukan, seperti SDM, dana, mengubah paradigma bahwa penelitian itu sulit menjadi penelitian itu walau sulit pasti bisa dilakukan. Trus apa hubungannya penelitian dengan filsafat?

Filsafat itu adalah berpikir mendalam yang mendukung dalam melakukan penelitian. Asal muasal filsafat adalah karena adanya ketakjuban atau kekaguman atas sesuatu, adanya ketidak puasan atau keingintahuan yang pada diri seseorang. Bisa dibilang, dengan berpikir mendalam akan melatih kita untuk berpikir tingkat tinggi. Kalo istilah pematerinya filsafat dapat menghasilkan generasi berlangit tinggi dimana proses pembumiannya dengan penelitian.

Perkuliahan ini ramai dengan diskusi, dimana pertanyaan yang muncul begitu menggigit, tapi ga semua pada nanya. Sampe-sampe pematerinya mengingatkan agar kehadiran diperkuliahan jangan hanya kehadiran fisik tapi juga harus ada kehadiran jiwa intelektual. Btw, saya salah satu yang tertohok dengan kalimat di atas, coz, I’m really really good listener in the class :D.

Tapi ya, kalo yang saia lihat, ketika orang belajar filsafat, mereka cenderung banyak bertanya. Well, this is good, tapi bukan berarti semua hal perlu dipertanyakan. 

Sunday, May 26, 2013

Pengantar Metodologi Penelitian



Pertemuan perdana di Sekolah Riset Aceh Institute yang saya ikuti, diawali dengan materi Pengantar Metodologi Penelitian oleh pemateri. Kuliah diawali dengan membaca harapan dari peserta mengikuti sekolah riset ini, yang  pada intinya pengen bisa ngerti lebih tentang buat penelitian, pengen bisa buat skripsi, supaya bisa menjadi peneliti yang ahli dibidang yang dikuasai masing2 peserta.

Hmm, please don't  imagine that we learnt something hard in this class because the lecturer 'just' gave us the basic steps of conducting the research such as make an observation, ask a question, form a hypothesis, conduct an experiment and accept/reject the hypothesis. That's the steps which followed by all people around the world when they wanna conduct a research. Simple right? :D. But, honestly, for me that's not really simple. Personally, the main challenge is how to increase our critical thinking. In relation to this problem, the lecturer gave us lots of motivation to read a lot, read the various genre of the books and then increase our reading ability to be a good reader because that's the key to write. 

Masih kita ingat salah satu contoh kejayaan Islam di Andalusia, hal ini disebabkan oleh tradisi meneliti yang dipunyai oleh ilmuwan2 Islam. Oya, baru tau juga ternyata the first scientist in the world is Ibn al Haytam. Beliau seorang muslim yang taat dan ahli tidak hanya di satu bidang tapi beberapa bidang, yaitu astronomi, matematika (geometri analitik), optik, dll. Kalo diingat lagi, saya sering membaca bahwa ilmuwan muslim itu seringkali mampu menguasai beberapa bidang ilmu. yah,, kalo ingat diri sendiri, kenapa saya ga bisa ya? belajar di satu bidang, namun ga ahli2 kali. Pasti ada yang salah dengan kebiasaan yang saya punya..

Sebagai intermezo, Pemateri cerita kalo beliau kenal dengan Prof Muslim yang kerja di salah satu media massa di Amerika dan beliau begitu malu jika melihat ketaatan mereka sebagai muslim dan disaat yang sama mereka orang2 yang berilmu dan punya cita2 besar, "kalo bisa saat lulus MIT juga sekalian jadi hafidz." Well, pernahkan kita punya keinginan seperti itu?,, energi positif sebesar apa sih yang yang mereka punya sehingga bisa menjadi 'possessed people' seperti itu? 

Selain itu, pemateri juga mengingatkan mengenai QS 3:191 yang menganjurkan kita untuk menjadi orang yang muzakkir dan mufakkir. Muzakkir itu adalah orang2 yang ingat Allah dalam zikir2nya..mungkin kebanyakan kita saat ini masuk kategori muzakkir. Sedangkan mufakkir adalah orang2 yang berpikir baik di waktu berbaring, duduk, berdiri...mungkin masi sedikit diantara kita yang masuk ke level ini. Menurut saya,, muzakkir dan mufakkir harus seimbang dalam diri kita. 

Oya, last but not least, I like the way his teaching, motivation..that's what I need. Sebenarnya, banyak hal yang kami diskusikan di kelas, namun ga bisa saya tuliskan semua disini,, bersambung ke pertemuan kuliah selanjutnya,, insha Allah.



Saturday, May 25, 2013

Ganti Template

akhirnya aminonikki ganti template lagi
kali ini template yang dipasang yaitu ini,,
kayaknya ini produk lokal deh..temanya aja galauness :D


selalu kalo udah urusan ganti template ini saya sampai menghabiskan begitu banyak waktu
hanya karena  bingung mau milih template yang mana. pengennya yang versi thumbnail dengan title blog di tengah,, makin dicari makin bingung, lihat versi yang satu, donlot. Ga cocok, cari lain, donlot lagi,,, sampe berkali2,, sampe ujung2nya bilang "ya udahlah, pake yang ini ajahlah.." ada tuh? :D

warnanya masi ijo aja,, padahal pengen yang pink2 gitu
tapi mengingat kemarin I had spent much time on this, maybe another time i'll alter the color, 
so nikmati aja dulu yang versi ini. 

Saturday, May 11, 2013

Oseng Udang

Cobain Resep Oseng-Oseng Udang
Mumpung masih ada sisa udang di kulkas

bahan: 3 bawang merah, 8 bawang putih, 4 cabe rawit, 3 cabe merah/ijo,
daun salam, wortel, kentang, lengkuas, udang, air, garam dan gula


cara buat:
tumis bawang merah dan bawang putih
tambahkan cabe merah/ijo dan cabe rawit, lengkuas, daun salam, masak sampai matang
tambahkan udang, kentang, wortel serta gula dan garam dan juga air
masak sampai agak mengering dan matang
hasilnya ini dia:
oseng-oseng udang


Wednesday, April 24, 2013

Friday, April 19, 2013

DIY Project - Book Cover

pengen banget punya buku catatan koordinat yang berspiral
nyari2 ke beberapa toko alat tulis mereka ga punya
alhasil punya ide untuk buat sendiri 
pas banget beberapa minggu lalu hasil dari bersih2 rumah 
ada banyak tumpukan kertas koordinat yang bisa disatuin untuk dijadikan buku
so, dimulailah projek DIY untuk buat cover buku.

alat2 yang diburuhkan:
sisa walpaper 2 motif (kertas kado juga bisa, koran juga bisa kalo mau :D), karton manila (atau dupleks atau kertas apa aja yang agak tebal), pensil, lem, pembolong kertas, kertas koordinat, divider, cutter, pensil, setip. karena lupa beberapa item ga terfoto. 


alat dan bahan versi yang udah rapi :D

langkah 1: karton manila dilipat dua dan digunting, ukurannya sekitar 21,5 cm x16,5 cm
 

Langkah 2: kertas wallpaper dipotong dengan ukuran sekitar 22,5 cm x 17,5 cm 
agak lebih besar dari ukuran karton manila agar bisa dilipat kedalam. kemudian dilem.
lihat gambar dibawah.

satu sisi karton manila sudah tertutup wallpaper dan terlihat di sisi dalam masih belum tertutupi (warna putih)

Langkah 3: bagian putih ini bisa ditutup dengan wallpaper motif yang kedua 
saking dari bahan sisa, kertas wallpapernya udah ga rapi lagi :D
 Langkah 4: tinggal di bolongin


 Langkah 5: pasang ring dan isi dengan kertas koordinat serta dividernya. Jadi deh cover bukunya
 

 

well, ini bukan sesuatu yang 'wah', tapi seneng aja bisa buat sesuatu yang baru 
dengan memanfaatkan barang2 yang sudah ada.. 
Bagaimanapun, jika suatu saat ketemu buku koordinat yang berspiral saia pasti beli..
masi pengen :D

Unpaid~!

dan yang pasti domain blog ini belum terbayar juga
padahal kemarin sengaja ke bank setor duit untuk tranfer ke ardhosting
tapi, ternyata oh ternyata HP low bat, coba hidupin beberapa kali langsung off lagi
padahal no rek ard hosting ada di situ
alhasil gagal transfer duit kemarin
dan aminonikki masih kayak gini. bad.


Friday, April 5, 2013

Monday, April 1, 2013

Pernikahan #2



Alhamdulillah telah menikah

Nelly & Muhammad Faisal

Barakallah

my lovely sista and my bro in law


Saturday, March 23, 2013

1000 Nights for Muhammad




Apakah yang lebih besar dan lebih utama daripada iman? kebaikan, melebihi apapun, adalah yang paling utama dari semuanya. Aku menyebutnya ihsan. sebab kebaikan adalah pembuktian keimanan yang sanggup melampaui keimanan itu sendiri. melampaui batas-batas agama. Jadi, mengapa kebaikan lebih utama daripada keimanan? sebab iman hanya berdampak bagi dirimu sendiri, sementara kebaikan berdampak bagi seluruh semesta.

Thursday, March 14, 2013

Friday, March 8, 2013

Perjalanan Rasa



Berjalan

Kita selalu diberi kesempatan untuk menoleh ke belakang, memeriksa apa saja yang pernah kita lakukan dan putuskan: Tetapi bukan untuk kembali. Waktu tak bisa diulang dan hidup tak bisa ditegakkan dengan kata 'seharusnya' atau 'semestinya' kan? Apa yang 'seharusnya' hanyalah bayang-bayang yang nisbi, sementara apa yang ada di hadapan kita dan sedang kita jalani adalah kenyataan yang pasti. Maka hiduplah dalam kenyataan: Apa yang telah terjadi barangkali memang harus terjadi dan teak pernah ada manusia yang sanggup lolos dari hisapan lubang hitam kesalahan.

Belajarlah. Jika kau belum mengerti, kau akan melakukan kesalahan lagi. Tetapi itu wajar. Sebab tak ada satupun manusia yang bisa berjalan tanpa terlebih dahulu terjatuh, bukan? Tetapi, teruslah berjalan. Kapanpun kau merasa pintar, kau akan terjatuh—melakukan kesalahan. Maka teruslah merasa bodoh, sebab kau harus terus belajar.”
Berbahagialah
Kadang kita curiga Tuhan tidak memberikan rencana terbaik-Nya buat kita... Kadang kita iri melihat hanya orang lain yang bisa berbahagia sementara kita tidak. Ah, kadang-kadang kita hanya perlu jeda, menunda semua asumsi dan prasangka..lihatlah ke kedalaman masing-masing dan percayalah: everything is going to be amazing! Ya, paling tidak untuk sekarang, berbahagialah: Enyahlah ketakutan-ketakutan!

Keraguan
Jika keyakinan mengajarkan kebencian, terberkatilah orang-orang yang meragu.

Berbeda
Memahami perbedaan adalh tentang memahami diri sendiri. Dan mereka yang tidak bisa menghargai perbedaan adalah mereka yang tidak bisa menghargai diri sendiri.

Keberkahan
Rejeki adalah apa yang masuk dan keluar menuju dan dari dalam dirimu! Udara, mineral, keringat, ..., kebahagiaanmu, rasa gelisahmu, rambut-rambut yang tumbuh di seluruh tubuhmu, kedip matamu, .., semuanya, itulah rejeki!

Jangan percaya pada hitung-hitungan! Kenyataan, kau tak mungkin menghitung semuanya! Sampai kapanpun,, apa yang kau hasilkan dan kau dapatkan, tak mungkin cukup untuk membayar semuanya! Hiduplah untuk memenuhi apa yang kau butuhkan, matilah jika terus-menerus menjadi budak bagi apa yang kau inginkan!

Hiduplah dalam keberkahan, bukan dalam hitung-hitungan! | Apa itu berkah? | Sungai yang mengalir, sesuatu yang tak bisa dihitung, tetapi menghidupkan. Berbahagialah dalam keberkahan.


― Fahd Djibran, Perjalanan Rasa

The 3rd Trimester: Doa-Doa untuk Meminta Keturunan yang Baik

Ini beberapa doa yang sering saya panjatkan ketika hamil. “rabbi innii nazartu laka maa fii batni muharraran fataqabbal minni, inn...