Friday, November 28, 2014

He’s Here~!





Sebenarnya ini cerita lama. Bermula dari pertemuan tidak sengaja di Bandara Narita. Saya yang baru sampai ke Jepang, kebingungan karena belum bertemu teman yang janji akan menjemput saya di bandara. Ditengah kebingungan itu, saya berniat mencari telepon umum untuk menghubungi teman tersebut. Namun, saya tidak tahu telepon umum dimana. Terpikir saat itu, saya harus bertanya pada orang jepang dimana letak telepon umum. 


Awalnya, saya menyapa seorang pemuda yang kemudian dengan baik hatinya dia merespon bahwa dia tidak paham Bahasa Inggris. Kemudian saya bertanya pada seorang bapak paruh baya yang sedang berbicara dengan orang lain. Pada akhirnya orang lain itu, yang notabene orang jepang, bertanya “Ada Apa?” kepada saya. Rasanya tidak percaya dengan yang saya dengar, dia bilang “Ada Apa?”, wah dia bisa Bahasa Indonesia donk. Segera saya menjelaskan keperluan saya dan tidak pakai lama, dia langsung menunjukkan telepon umum serta menawarkan kartu teleponnya untuk saya pakai. Pada akhirnya saya bisa bertemu dengan teman yang menjemput saya. Terharu banget kalo ingat kebaikan beliau. Kami berjumpa tidak lebih dari 30 menit dan saya pikir perjumpaan dengannya cuma sampai di Bandara Narita saja. Namun ternyata Allah berkehendak lain.


Tujuh tahun berlalu. Dan cerita itu dimulai lagi. Ketika, Mei 2014, beliau memberi kabar via e-mail bahwa beliau akan datang ke Banda Aceh untuk sebuah konferensi internasional. Setelah beberapa kali berkomunikasi via e-mail, di akhir tahun ini beliau benar-benar datang ke Banda Aceh. Sungguh tidak menyangka akan bertemu beliau lagi.

Usut punya usut, ternyata beliau sering sekali datang ke Indonesia karena mempunyai banyak urusan yang harus dikerjakan di beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Pun, kedatangannnya ke Aceh bukan pertama kali ternyata. Wajar sekali jika kemampuannya berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia bagus sekali.  Dan pada pertemuan yang tidak terduga inipun, lagi-lagi saya dibuat malu oleh kebaikan beliau. 


Sebelum beliau berangkat ke Indonesia, beliau bertanya ingin oleh-oleh apa dari Jepang? Well, dapat pertanyaan gini aja seperti mendapat surga dunia aja. Akhirnya setelah mendaftarkan beberapa barang, terpikir oleh saya untuk meminta Jaket UNIQLO saja, tapi sepertinya kemahalan. Jadinya saya memutuskan untuk meminta kertas origami dengan motif khas jepang. Karena barang tersebut tidak bisa didapat di Aceh. Namun, pada akhirnya, saya memutuskan untuk tidak menyebutkan apa-apa. “Apa saja boleh asal tidak merepotkan”, balas saya (sok) bijak. 


Jika dipikir-pikir, saya hanya orang asing yang tidak terlalu beliau kenal. Namun ketika berjumpa, saya harus malu ketika menerima oleh-oleh dari beliau yang menurut saya lumayan ‘wow’. Bagaimanapun, syukur Alhamdulillah atas rezeki yang tidak terduga dari Allah yang datang melalui beliau.



Kalo sudah seperti ini, teringat peristiwa saat masih s1 dulu. Ada dosen saya yang mendapat tiket ke luar negeri gratis dari professornya, undangan untuk nonton piala dunia di negara tempat studinya dulu. Lebih kurang komen saya saat itu, “iihh enak kali bapak tu ya, dapat tiket ke LN gratis, pengenn”. Mungkin kejadian ini, lebih kurang mirip dengan rezeki yang didapat dosen saya tersebut. Rezeki yang tidak terduga dan dari arah yang tidak disangka. Alhamdulillah.
 

Tuesday, July 22, 2014

The Meaning of Time


"Sesungguhnya, Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka ditiap  siang & malam bulan ramadhan, dan sesungguhnya tiap muslim yang berdoa, maka akan dikabulkan baginya." (HR Al Bazzaar [3142]. Ahmad [2/254] dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Jabir, dan Ibnu Majah [1643] dari jalan lain yang kesemuanya shahih)

Friday, June 20, 2014

Kapan Menikah

“Bisa jadi saya bisa menikah karena doa dari teman saya”, kata seorang kakak kepada kami tiba-tiba. Kemudian lanjutnya, teringat teman saya itu pernah berkata:

“Daripada kita menanyakan langsung kapan teman kita akan menikah, lebih baik didoakan saja. Jika yang ditanya, mempunyai kabar gembira tentang hal itu, Alhamdulillah, dan ketika tanggal itu dekat, Insha Allah kita juga bakal dapat undangan. Namun bagaimana jika sebaliknya, Jika yang ditanya malah menjadi sedih karena belum mempunyai jawaban pasti tentang hal itu?, maka lebih baik tidak usah ditanya, didoakan saja.”

Hmm.. Bisa jadi saya bisa menikah karena doa dari teman saya itu, kata si kakak sekali lagi.


“Bisa jadi”, kata saya menimpali. Teringat bahwa doa-doa rahasia itu. Doa-doa untuk orang lain tanpa sepengetahuan yang didoakan akan menemukan ketermakbulannya. Pasti. Seperti halnya juga, ketika kita secara tidak sengaja membuat seseorang bersedih, hal yang sama akan menimpa kita juga secara tidak sengaja kan? Pasti. 

Sunday, May 25, 2014

Trip to Central Aceh

Dapat kesempatan untuk jadi enumerator pada suatu penelitian. Setelah training dan piloting selama tiga hari, kami peserta training dijadwalkan untuk melaksanakan survey ke berbagai kabupaten/kota di Propinsi Aceh. Tim saya dijadwalkan ke daerah Aceh Tengah dan Bener Meriah selama empat hari.

Jalan-Jalan
Disela-sela waktu survey, sempatin juga singgah ke Danau Laut Tawar. Pertama kali melihat danau ini dari jendela kamar penginapan dan pemandangannya memukau. Ketika sampai ke danau laut tawar, pemandangannya lebih memukau. Sayank sekali apa yang kita lihat tidak seindah yang terabadikan di camdig :D. Tapi yang pasti bersyukur banget bisa datang ke danau ini. Pemandangannya mirip pemandangan di New Zealand, lebih bagus malah *semacam pernah ke NZ aja*, tapi memang pemandangannya keren banget
pemandangan dari kamar penginapan Wisma Harapan Jaya
pemandangan Danau Laut Tawar


Wisata Kuliner
Yang pasti sempat-sempatin untuk wisata kuliner juga, paling makan mie ajah. Kayak gini.
Mie Arang yang dimasak pake Arang

Mie Bakso Mitra

Monday, April 21, 2014

Has not Bloomed Yet



Mawar yang ditanam bapak dan dek lya ga pake lama dah pada mekar


sedangkan bunga bawang yang saya tanam,, ga berbunga-bunga.
padahal tanamnya sudah dari lebaran tahun lalu
omg, ga berbakat banget saya nanam-nanam
so sad :(
padahal seharusnya sudah berbunga indah seperti ini :((


Monday, March 31, 2014

Trip to Sabang



Sabang, sebuah pulau mempesona yang letaknya dekat dengan Banda Aceh. Long Weekend lalu saya gunakan untuk jalan-jalan ke Sabang. Perjalanan dimulai pada tanggal 29 Maret 2014 siang, saya dan seorang teman, Ulya, menuju ke pelabuhan Ulele. Setelah menunaikan shalat jamak taqdim zuhur dan ashar, kami mulai mengantri tiket. Sesuai jadwal, direncanakan kapal akan tiba pukul 16.00, namun ternyata kapalnyanya terlambat, yang mengakibatkan kami mulai berangkat ke Sabang pada pukul 18.00 wib. Alhamdulillah perjalanan lancar, lautan begitu tenang diiringi pemandangan sunset yang menakjubkan J. Tiba di pelabuhan Sabang, Balohan, pada pukul 20.00. Telah menanti teman yang lain, Risna, yang menjemput kami dan sekaligus sebagai guide selama kami di Sabang.

Iboih

Saya melihat jam Casio kesayangan, dan waktu menunjukkan pukul 20.47 ketika kami memulai perjalanan ke Iboih. Saat dalam perjalanan baru saya sadari bahwa medan yang kami lalui saat menuju ke Iboih itu lumayan berat. Banyak tikungan-tikungan patah dan jalan yang lumayan menanjak. Ditambah lagi sempat saya dan Ulya yang ketinggalan rombongan teman-teman lain saat sedang melalui hutan gelap gulita itu. Sungguh, saya berharap pengalaman tersebut cukup sekali saja. JIka ada kesempatan lain, pengennya mulai jalan saat hari masih terang. Perjalanan tersebut memakan waktu sekitar satu jam karena kami membawa kendaraan dengan kecepatan  sedang. Sekitar pukul 22.00 kami singgah di sebuah toko untuk membeli minum dan lima menit kemudian kami sudah sampai di Iboih.     

Erick Green House



Menapak kaki di Iboih, Risna segera mengkonfirmasi pemilik penginapan bahwa kami baru saja tiba. Awalnya kami memesan dua kamar, namun pada akhirnya yang tersedia cuma satu kamar untuk kami bertujuh. Diambil positifnya saja bahwa kami bisa menghemat biaya penginapan^^. Erick Green House ini didisain eco-friendly. Pembangunannya disesuaikan dengan kondisi alam Iboih. Lokasi penginapan ini sangat strategis, ketika membuka pintu menuju balkon kita disuguhi pemandangan laut dan pulau rubiah yang sangat indah.

Sunrise di Iboih
Minggu 30 Maret 2014. Terus terang ga terlalu bisa tidur nyenyak juga karena kepikiran belum nge-charge hp. Akhirnya tengah malam bela-belain bangun untuk ngecharge hp dan finally subuh tiba, siap-siap untuk hunting sunrise dari balkon kamar. Dan beneran aja, pemandangannya bagus banget.

Keliling Pulau Rubiah
Masyarakat dan para turis sudah mulai banyak yang beraktifitas ketika kami keluar dari penginapan. Sasaran pertama adalah sarapan, dengan Rp. 15.000,-/porsi udah dapat sepiring nasi gurih dan tengah hangat. Selesai sarapan, segera kami menyewa pelampung dan kacamata renang, dimana harga per item nya adalah Rp. 15.000,-/item. Segera setelah itu kami menyewa boat kaca untuk mengelilingi pulau rubiah yang harga sewanya rp. 350.000,-. Kami menyewa boat kaca agar dapat melihat pemandangan dibawah laut. Sempat terlihat bintang laut dan beberapa jenis ikan. Selain itu kami juga sempat melihat karang batik. Istilah yang digunakan oleh penduduk lokal untuk menggambarkan keindahan karang laut yang mirip dengan motif batik.

Swimming and Snorkeling
Ditengah perjalanan, kami berhenti disuatu dermaga yang terhubung dengan kafe-kafe. Melewati kafe tersebut kami mulai berjalan kaki dan mencari lokasi untuk aktifitas berenang dan snorkeling. Ups, benarkah berenang dan snorkeling? Ternyata tidak juga. Karena pada akhirnya cuma sekedar mandi laut biasa, itupun ada cerita terkena karang pula di kaki dan pergelangan tangan. Harus diakui, sudah lama sekali saya ga mandi laut. Namun, karena penasaran juga dengan pelampung dan kacamata renang yang telah kami sewa, saya mulai belajar renang dan snorkeling juga. Belajar ecek-ecek karena cepat panik saat udah di tengah lautan.

0 Km
Selesai aktifitas laut, segera bersiap-siap untuk check out. Oya, biaya penginapan di Erick Green House untuk kamar yang memakai kipas angin yaitu Rp 400.000,-. Karena kami patungan berenam, jadinya lebih murah lagiJ. Segera kami belanja dan foto-foto dan menuju km 0. Jarak Iboih ke Km 0 sekitar 23 km dan medannya kurang lebih sama dengan perjalan dari Kota Sabang ke Iboih. Sempat-sempatin foto di Km 0 dan makan siang indomie dan teh dingin dengan Rp. 17.000,- per porsinya. Waktu pulang terlihat banyak turis asing yang menuju ke tempat ini.


Kota Sabang
Dari 0 km, kami menuju ke Kota Sabang. Ga terlalu ingat juga berapa lama waktu tempuhnya. Tapi sekitar 1 jam perjalanan. Sesampai di Kota Sabang kami singgah di Sabang Fair untuk menikmati pemandangan lautan lepas dengan pulau-pulaunya. Magrib tiba, kami menuju Mesjid Raya Sabang untuk Shalat Magrib berjamaah. Segera setelah itu kami menuju Wisma Cempaka untuk meletakkan barang-barang dan keluar lagi untuk berwisata kuliner. Niat hati ingin makan sate gurita atau mie jalak atau makanan lain khas Sabang. Namun, ternyata belum rezeki kami untuk menikmati makanan tersebut. Setelah singgah di beberapa tempat, makanan yang kami inginkan sudah habis. Akhirnya, kami makan ditempat makan biasa dengan menu biasa pulaJ. Segera setelah itu juga mulai hunting barang khas sabang.

Wisma Cempaka
31 Maret 2014. Pagi-pagi segera check out dari Wisma Cempaka. Karena ada beberapa tempat yang ingin dikunjungi sebelum menuju ke Balohan. Oya, Wisma Cempaka ini termasuk penginapan yang rekomended laa. Kami sewa kamar yang ber-AC dengan biaya Rp. 180.000,-/malam. Murah bangetkan. Apalagi fasilitas yang didapat yaitu double bed, kamar mandi dalam kamar, ada TV kabel, dan lemari. Cukup bagus untuk dijadikan pilihan jika menginap di Kota Sabang. Tapi sayang sekali saya lupa untuk mengabadikannya di kamera.

Taman Kota
Keluar dari Wisma Cempaka, kami segera menuju taman didepan kantor walikota sabang. Taman cantik dengan, lagi-lagi, pemandangan laut didepannya.

Sumur Tiga
Singgah di Sumur Tiga, dan begitu terpesona dengan keindahan pasir putih dan kejernihan lautnya. Insha Allah kalo ada kesempatan ke Sabang lagi, pengen nginap di daerah dekat Sumur Tiga.

Benteng Jepang
Tujuan terakhir yaitu singgah ke Benteng Jepang. Benteng ini terletak didataran tinggi. Untuk menuju ke sini harus menaiki anak tangga yang banyak. Terasa banget olahraganya. Dari Benteng ini bisa melihat lautan lepas. Jika hari cerah, pemandangan lautnya indah sekali, kata seorang teman. Dan deburan ombaknya bisa mencapai tempat kita berdiri. Ngeri juga ya. Namun, saat kami datang cuaca tidak terlalu cerah dan laut pun begitu tenang. Sampai-sampai kami bisa melihat bintang laut dengan jelas.

Balohan

Akhirnya, setelah singgah sana sini, sampai juga ke Balohan dan segera antri motor ke Kapal. Dan berangkat ke Banda pada pukul 14.00 dan tiba di Banda Aceh pukul 15.30 dengan kondisi ombak yang agak besar saat dalam perjalanan. Bagaimanapun, alhamdulillah bisa sampe rumah lagi dengan selamatJ.

Friday, February 28, 2014

Are You Bored?

Tidak dapat dipungkiri bahwa melakukan hal yang sama setiap hari dapat memacu kebosanan. Untuk menghindari rasa bosan, kita dapat mencoba melakukan sesuatu hal baru yang belum pernah kita lakukan sebelumnya. Berikut ini beberapa hal baru yang saya coba lakukan:

Menjahit
Sejak 2004 sebenarnya saya sudah pernah ikut les menjahit, namun karena bencana tsunami, terpaksa saya berhenti. Terus terang saya lebih senang merajut daripada menjahit. Namun, mamak selalu ‘memaksa’ kami anak-anak perempuannya untuk belajar menjahit. Bahkan mamak dengan senang hati membeli kain-kain murah, kain seprei maupun kain baju, beberapa meter agar bisa kami gunakan untuk belajar menjahit.
Setelah 2004 itu, saya ga pernah ikut les menjahit secara formal di lembaga-lembaga kursus menjahit. Saat ini, jika pun belajar, semuanya dipelajari dari buku secara otodidak. Well, banyak kekurangan pastinya dan proses belajarnyapun jadi agak lebih lama karena harus mencoba untuk memahami konsep dasar menjahit tanpa ada instruktur. Tapi, ada kesenangan tersendiri jika ada karya yang bisa dihasilkan setelah belajar. Dan setelah dijalani, menjahit itu ternyata menyenangkan juga lho.

Membuat tas rajut
Sebenarnya merajut bukan merupakan hal baru bagi saya. Namun hobi ini saya masukkan kedalam daftar hal baru yang saya lakukan baru-baru ini karena saat ini saya sedang mengerjakan projek tas rajut. Ada teknik baru yang saya pelajari dalam mengerjakan projek ini. Ga sabar untuk ngeliat hasilnya kalo udah jadi. Mudah2an bisa selesai tahun 2014 ini.


Menanam Bunga
"Sudahkan anda menanam pohon untuk mengurangi emisi dari kendaraan anda?"

Tertohok ga sih kalo baca kalimat ini? Terus terang saya agak-agak tertohok :D. Biasanya saya senang menfoto bunga-bunga. Rasa-rasanya senang banget ngelihat pemandangan bunga yang indah yang ditanam dalam jumlah banyak disatu tempat. Apalagi jika bunga sedang mekar, indah sekali pemandangannya. Baik untuk dilihat maupun untuk difoto. Rasa senang melihat bunga ini, ternyata naik level ke tahap menanam tanaman, walopun bukan nanam pohon tapi bunga. Akhirnya. Lebih kurang, karena ada perasaan bersalah mengenai emisi kendaraan itu. Akhirnya, setelah tujuh tahunan saya menjadi salah penyebab polusi udara, akhirnya saya menanam juga untuk udara yang lebih bersih :D :p.
Jadinya, pada suatu sore, saya meminta adik saya untuk mengajari menanam Bunga Mawar. Alhamdulillah. Bunganya sedang dalam proses bertumbuh sekarang ini :).

Mencoba resep masakan baru
Pizza Tempe :p

Memang sih, untuk hal masak-memasak saya rada-rada malas dan ga jago-jago amat. Namun, kalo kumat rajin, keinginan untuk mencoba resep-resep masakan baru ada laa dalam diri saya :p. walopun harus tau diri juga, kalo orang rumah terkadang sering mengkritisi kualitas masakan yang saya buat. Dari postingan-yang lalu dapat dilihat bahwa saya mencoba untuk membuat pizza dan lasagna. Masih belum terlalu pas masakannya. Namun lumayan kalo dirumah laku-laku aja masakan saaya. Alhamdulillah :).

Nah, apa hal baru yang kamu lakukan sekarang ini?






The 3rd Trimester: Doa-Doa untuk Meminta Keturunan yang Baik

Ini beberapa doa yang sering saya panjatkan ketika hamil. “rabbi innii nazartu laka maa fii batni muharraran fataqabbal minni, inn...