Sunday, June 28, 2015

The 1st Trimester: Ramadhan~!

http://www.emergency-live.com/en/news/ramadan-fasting-for-pregnancy-and-breastfeeding-mother/


Ramadhan telah tiba, usia kehamilan masuk minggu ke dua belas dan saya coba untuk berpuasa sekuatnya saja. Dalam artian, kalo dah mulai terasa lapar dan mual, saya segera buka puasa saja.
Saat sahur, saya makan dengan porsi sedang. Saya menghindari keadaan yang terlalu kenyang dan lapar. Karena terlalu kenyang membuat saya begah, dan terlalu lapar memancing mual dan muntah.
Pengalaman, hari pertama ramadhan, saya cuma sanggup berpuasa sampai siang aja. Segera makan setelah mual-mual agak parah. Namun ternyata lapar dan lemes keterusan sampe malam. Jadinya, hari kedua ramadhan, ga niat puasa sama sekali. Hari ketiga coba puasa lagi, tapi pagi dah muntah. Ga lanjut deh.
Sebenarnya Islam mempermudah, ibu hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa di bulan ramadhan jika khawatir dengan kesehatan dirinya dan kandungannya. Namun yang masi membingungkan saya adalah diperbolehkan tidak berpuasanya wanita hamil berlaku dalam keadaan seperti apa?
1.      Berusaha berpuasa dulu, ketika tidak sanggup, baru boleh buka? atau
2.      Dari awal memang dibolehkan tidak berpuasa?
Yang mana dari kedua keadaan ini yang memenuhi diperbolehkan tidak berpuasanya wanita hamil? Ada yang bisa bantu sharing ilmu?
Ada perbedaan pendapat para ulama mengenai wanita hamil dan menyusui yang tidak berpuasa. Secara ringkasnya ada empat pendapat:
  1. Cukup membayar fidyah saja
  2. Cukup qadha saja
  3. Qadha dan membayar fidyah sekaligus
  4. Wanita hamil: qadha dan wanita menyusui: qadha dan membayar fidyah
Namun pedapat yang lebih kuat adalah wanita hamil cukup untuk mengqadha puasa saja sebanyak hari yang ditinggalkan saat ramadhan tanpa membayar fidyah. Kondisi ini berlaku jika wanita hamil dan menyusui tersebut masih mampu untuk mengqadha. Tetapi jika tidak mampu untuk mengqadha karena keadaan yang sangat lemah dan tidak kuat, maka ia bisa berpindah kependapat yang lain yaitu membayar fidyah. Bacaan yang lebih lengkap mengenai hal ini bisa dibaca disini ya.
Sebenanya saya sangat-sangat berharap bisa berpuasa penuh ramadhan ini, tapi ternyata oh ternyata kondisi badan tidak terlalu memungkinkan. Mudah-mudahan dipertengahan atau diakhir ramadhan udah mulai kuat untuk bisa puasa. Aamiin.

Tuesday, June 9, 2015

The 1st Trimester : Konsul ke Dokter







Pada minggu ke sebelas, saya mulai konsul ke dokter kandungan. Banyak pencerahan yang saya dapat dari konsul dengan beliau. Beliau menanyakan hari pertama halangan terakhir (HPHT) saya dan memprediksi tanggal melahirkan nanti. Selain itu, beliau menanyakan, apa ada keluhan selama 10 minggu ini. yang saya rasakan ya itu, mual muntah, lapar yang ekstrim. Setelah itu, di USG untuk pertama kali, Alhamdulillah keadaan debay baik dan normal. Ada kebahagiaan tersendiri saat melihat janin yang aktif bergerak itu.

Setelah USG, saya menanyakan tentang Folamil yang saya konsumsi. Beliau mengatakan itu memang vitamin yang dianjurkan, karena tidak hanya baik untuk bayi tapi juga bagi ibu. Beliau juga menyarankan agar makan sedikit namun sering. Jangan dipaksa makan banyak sekaligus karena saat hamil, kerja pencernaan melambat. Selain itu, konsumsi air dingin yang plain itu boleh saja. Minuman manis dingin seperti es campur, es teler, jus buah juga baik, namun harus dibatasi. Supaya debay tidak overweight. Konsumsi buah itu baik, namun jangan dijadikan dessert. jadikan makan buah, sebagai satu porsi makan tersendiri. Asupan gula harus diperhatikan. Lagi-lagi supaya berat debay terkontrol. Makan indomie, minum air kelapa boleh-boleh aja, namun jangan jadikan itu sebagai menu harian. Intinya makan boleh asal jangan berlebihan. Oya, sempat cerita juga kalo saya secara tidak sengaja memakan buah nenas yang mengakibatkan badan saya seperti ditusuk-tusuk. Saat itu, dokter mengatakan bahwa tidak ada penelitian yang menyatakan nenas berbahaya bagi kehamilan. Namun jika dengan mengkonsumsi buah nenas, menyebabkan ketidaknyamanan pada ibu hamil, sebaiknya dihindari saja. Well, segitu dulu ilmu yang saya dapat.

Saat perjalanan pulang, baru teringat kalo saya lupa nanya mengenai puasa. Apa baik jika saya berpuasa ramadhan minggu depan.

The 3rd Trimester: Doa-Doa untuk Meminta Keturunan yang Baik

Ini beberapa doa yang sering saya panjatkan ketika hamil. “rabbi innii nazartu laka maa fii batni muharraran fataqabbal minni, inn...