Sunday, March 27, 2011

Ketika ada Masalah..


Dalam berinteraksi dengan teman maupun orang lain, terkadang kita menghadapi adanya ketidakcocokan atau perlakuan orang lain yang kurang baik terhadap diri kita. Dalam hal ini, Islam menuntun kita agar melihat diri sendiri (intropeksi diri) ketika kita mempunyai masalah dengan orang lain.

Belajar dari kisah Nabi Adam as, ketika ia berbuat kesalahan di Surga, dia segera mengakui dirinya bersalah. Dalam doanya,
“Rabbana zalamna anfusana waillam taghfirlana, watarhamna lanakuu nanna minal khasirin” ~Rabb kami, telah kami aniaya diri sendiri, andai Engkau tidak sudi mengampuni dan menyayangi, niscaya jadilah kami termasuk mereka yang rugi~

Doa ini menunjukkan bahwa Nabi Adam as mengakui bahwa dirinya telah berbuat dosa, Ia tidak menyalahkan orang lain atas kesalahan yang ia perbuat. Pada kisah ini, Nabi Adam as bisa berbahagia karena lima hal.
pertama, ia berbuat salah dan segera mengakui dosanya.
kedua, dia menyesali perbuatannya, seperti doa diatas yang mengungkapkan penyesalannya
ketiga, dia mencela dirinya, seperti dalam sebuah hadits yang mengungkapkan bahwa jika seseorang mendapat kebaikan hendaklah ia memuji Allah SWT, sebaliknya jika mendapati sesuatu yang tidak menyenangkan seperti masalah, musibah, ketidaksuksesan, ketidakberuntungan, apa saja yang dalam pandangan manusia merugikan, jangan sekali2 menyalahkan orang lain, tapi salahkan diri sendiri. Ini adalah tuntunan Nabi. Seperti kisah Nabi, yang ketika itu berjanji dengan Malaikat Jibril, tapi pada waktu dan tempat yang dijanjikan, Jibril tidak muncul sehingga menyebabkan Nabi gelisah. Kemudian Nabi sadar bahwa ternyata di sudut ruangan ada seekor anak anjing, sehingga Nabi segera memerintahkan untuk memindahkan anak anjing tersebut dan Malaikat Jibril pun datang. Saat itu, Jibril berkata, “Kami (para malaikat) tidak mau memasuki sebuah rumah yang disitu ada gambar dan anjing”.
keempat, segera bertaubat.
kelima, beristighfar. Sebanyak apapun dosa kita, jangan putus asa akan rahmat Allah

Konsep ini, dapat kita aplikasikan dalam segala hal, urusan rumah tangga, bisnis.. Misalnya, jika seorang istri ada masalah dengan suami dan anak2nya, maka intropeksi dirilah. Begitupun, bagi para pebisnis, jika gagal meraih target maka intropeksi dirilah, jangan menyalahkan bawahan, jangan menyalahkan orang lain..dan hendaknya kita menghindarkan diri kita dari sikap yang tidak mengakui dosa, tidak merasa menyesal, suka memyalahkan orang lain, tidak mau bertaubat, putus asa. Jika salah langkah diawal, maka seterusnya juga akan salah.

Jika ada masalah jangan ditinggalkan, coba selesaikan. Insya Allah, setiap masalah pasti ada solusinya, Karena Islam datang dengan membawa solusi. Tinggal kitanya, mau ndak terbuka dan berlapang dada untuk menerima solusi yang dibawa oleh Islam.

Teringat dengan beberapa ungkapan (dari berbagai sumber tulisan) yang semoga bisa kita ingat dan kita ambil hikmahnya ketika menghadapi masalah.

“Jika kita tahu orang terdekat kita atau orang lain membenci atau tiba-tiba menyakiti kita, maka jangan marah dulu. Intropeksi dirilah, mungkin kita telah berbuat dosa, mungkin kita melakukan maksiat yang tidak diketahui orang lain dan kita belum bertaubat.”

“Ketika ikatan lain telah terputus, ikatlah hubungan kita dengan Allah. Perbaikilah hubungan dengan Allah, maka Allah akan memperbaiki hubungan kita dengan orang lain.

~sumber tulisan Ketika ada Masalah.. di sini~
.:Banda Aceh, 26 Maret 2011:.

Sunday, March 13, 2011

Belajar Memahami Takdir


Pada postingan ini, saya ingin membahas sedikit tentang Takdir Allah. Tulisan ini merupakan intisari dari kajian di Radio Rodja yang saya dengar, judulnya Memahami Iman kepada Takdir Allah. Bagi yang belum sempat mendengar kajian ini, moga tulisan saya ini bisa bermanfaat ya.

Takdir itu adalah qudratullah (kemahakuasaan atau kemahamampuan Allah). Ia adalah landasan utama ma’rifatullah (pengenalan terhadap Allah). Beruntunglah kaum muslimin yang dimudahkan untuk memahami takdir Allah. Iman kepada takdir itu penting karena merupakan salah satu rukun iman dalam Islam. Ia juga merupakan landasan iman yang paling kuat karena menurut perkataan Ibnu Abbas,

“Mengimani takdir Allah adalah rangkaian yang menyusun tauhid. Barangsiapa yang mentauhidkan Allah sekaligus mengimani takdir maka ia telah berpegang pada tali Allah yang tidak akan putus selama2nya. Tapi barangsiapa yang mentauhidkan Allah tapi tidak mengimani takdir maka ia telah merusak tauhidnya sendiri”
(Ibnu Abbas)


Al Qadar, secara syar‘i berarti keterikatan antara ilmu Allah dan kehendaknya yang Maha Terdahulu terhadap segala sesuatu yang terjadi di makhluknya sebelum IA menciptakan mereka.

“Allah telah menakdirkan ketentuan2 semua makhluknya sebelum IA menciptakan langit dan bumi selama lima puluh ribu tahun”
(HR. Muslim)

Allah menuliskan semua itu, menetapkan semua itu sebelum IA menciptakannya artinya tidak ada sesuatupun yang terjadi di dunia ini melainkan Allah telah mengetahuinya, menghendaki dan menetapkannya tentu saja dengan kandungannya hikmah yang Maha Tinggi dan Maha Sempurna. Dimana hikmah itu sendiri berarti bahwa IA menetapkan segala sesuatu pada tempatnya secara persis.

“Bersemangatlah mengerjakan apa yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah. Kalau kamu ditimpa sesuatu maka janganlah mengatakan “Seandainya aku berbuat ini maka mesti begini hasilnya” tapi katakanlah “Qadarullah” ini adalah takdir Allah atau “Qadarullah” ini adalah ketentuan Allah dan apa yang dikehendakinya akan terjadi”
(HR Abu Dawud, Imam Ahmad, Ibnu Majah dan yang lainnya dengan sanad yang sahih)

Hendaknya kita meyakini bahwa apa yang menimpa kita, tidak akan luput dari diri kita dan apa yang Allah tetapkan luput dari kita, tidak akan menimpa kita. Dalam Hadits Arba’in an Nawawiyah yang kedua, kita ketahui bahwa

“…Engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kepada qadar baik dan buruk…” (HR. Muslim).

Mengenai takdir yang buruk, apa artinya takdir yang buruk? apakah ada takdir atau perbuatan Allah yang buruk? bukankah telah kita pahami bahwa semua sifat2 Allah adalah sempurna baik, tidak ada yang buruk. kenapa dikatakan ada takdir yang buruk? juga dalam doa qunut, “Ya Allah jagalah aku dari keburukan takdir yang Engkau tetapkan”. Ini menunjukkan seolah2 ada keburukan. Mengenai hal ini, ulama menjelaskan tentang arti takdir yang buruk, bahwa keburukan yang ada pada ketentuan Allah SWT bukanlah itu dikembalikan kepada perbuatan Allah menakdirkan, karena Allah menakdirkan segala sesuatu dengan hikmah yang sempurna dan agung, tidak ada keburukan padaNya. Tetapi keburukan ini adalah jika dinisbahkan kepada yang ditakdirkanNya. Misalnya Allah menakdirkan musibah bagi manusia. Bagi manusia ini buruk sehingga dikatakan takdir yang buruk artinya ketentuan takdir yang telah berlaku pada manusia ini adalah buruk bagi pandangan manusia.

Aku ini sesuai dengan persangkaan hamba kepadaKu
(HR Bukhari dan Muslim)

Kalo seseorang berprasangka baik kepada Allah, berharap baik kepada Allah maka Allah akan memberikan kebaikan kepadaNya. Pertanyaannya adalah, Bagaimana berprasangka baik terhadap masalah takdir? kita berprasangka, berharap bahwa Allah SWT menuntun kita kepada takdir yang baik yang dengan konsekuensinya persangkaan atau pengharapan kita ini, kita mengikuti petunjuk yang telah disyari’atkan kepada kita dengan melakukan kebaikan, kalau ada kesalahan kita segera bertaubat kepada Allah yang dengan itu Insya Allah maka kita berharap Allah SWT akan menetapkan kebaikan bagi diri kita karena kita telah berprasangka baik, menghadapkan persangkaan baik kita kepadaNya dan disertai usaha yang kita lakukan untuk menjadi sebab terwujudnya apa yang kita inginkan dari kebaikan2 dari Allah SWT.

Landasan utama kebaikan adalah kamu meyakini apa yang Allah kehendaki bagimu akan terjadi dan apa Allah tidak kehendaki tidak akan terjadi. Bagaimana ini bisa menjadi landasan kebaikan? karena orang yang meyakini segala sesuatu yang terjadi didalam dirinya maupun orang lain adalah takdir Allah, maka dia menyakini bahwa ternyata kalau dia berbuat baik itu dari siapa? dari taufik dan anugrah Allah, bukan kemampuan dirinya sendiri. Kalau dia melihat orang lain berbuat buruk atau dirinya berbuat salah, dia juga tahu bahwa itu adalah karena Allah berpaling darinya sehingga memudahkan ia berbuat keburukan. Maka dengan itu, untuk melakukan kebaikan dia bersungguh2 berdoa kepada Allah agar selalu dimudahkan berbuat kebaikan dan untuk keburukan dia meminta sungguh2 agar dihalangi dari sebab2 yang membawa keburukan. Perasaan seperti inilah yang merupakan kunci taufik dan hidayah karena telah bersepakat orang2 yang mengenal Islam, “Pengertian taufik itu adalah bahwa Allah tidak menjadikan dirimu bersandar kepada dirimu sendiri dalam melakukan kebaikan dan meninggalkan keburukan”. Jadi, seperti doanya Nabi,

“Ya Allah, janganlah Engkau menjadikan aku bersandar kepada diriku sendiri
meskipun hanya sekejap mata”.

Ini adalah doa Nabi yang terkenal, karena orang yang bersandar pada dirinya sendiri akan binasa. Allah akan meninggalkannya. Allah SWT akan menolong seseorang sesuai dengan sejauhmana ketergantungan manusia itu kepadaNya. Maka, ternyata iman kepada masalah takdir adalah sumber kebaikan karena menjadikan orang selalu bergantung kepada Allah. Kunci taufik itu adalah doa, sungguh2 bersandar padaNya. Untuk memiliki kunci kebaikan caranya adalah meminta kepada Zat yang memilikinya yaitu Allah SWT dan kesimpulannya adalah penghimpun segala kebaikan adalah banyak berdoa dan meminta kepada Allah.

Hm, sebenarnya banyak lagi ilmu yang saya dapat dari mendengar kajian ini, tapi karena keterbatasan ilmu, saya hanya mampu menulis segini saja. Intinya, mari kita sama2 belajar memahami takdir, belajar juga untuk selalu ikhlas dan ridha atas ketetapan-Nya. Kajian lengkap tentang topik ini bisa didengar di sini.

Sunday, March 6, 2011

Award for Aminonikki #02


Dapat award dari adik letting saya ruzana, yang cantik, pintar dan baik hati. Ternyata yang dapat award ini harus memenuhi syarat beberapa syarat..ini dia.


1.    Berterima kasih dan membuat link back kepada yang memberi award
thanks to ruzana atas awardnya,,^^

2.    Membagi 8 hal tentang kamu
tipe kepribadian idealis pemimpi versi Situs Supersonic. Kalo dari buku Personality Plusnya Florence Littauer, saya termasuk orang yang berkepribadian melankolis sempurna. inti keduanya sama aja. kalo menurut saya, saya tipe gadis yang biasa aja, seperti orang lain juga kalo lagi senang ketawa, kalo sedih nangis, hanya saya tidak terlalu suka kebisingan, menyukai kesederhanaan, ga ingin terlalu berlebih2an dengan sesuatu.

tipe anak rumahan. mungkin rada ga percaya kalo lihat postingan saya yang beberapa tentang jalan2. jangan tertipu ya, karena itu hanya ketika saya lagi negeri orang. jadi sedikit menyesuaikan diri aja menjadi turis.

suka merenda dan merajut, saat ini sedang fokus belajar rajut, otodidak aja karena ga tau belajar sama siapa, belajar dari video2 dan beberapa buku. berharap suatu saat bisa mencari penghasilan dari hobi saya ini.

saat ini, saya belum bisa nyetir mobil..

dari dulu pengen jadi web designer, tapi kuliah ngambil jurusan yang ga nyambung dengan cita2 awal saya

suka mencatat kata2 inspirasi yang saya dapat di buku dan menempelnya di depan meja belajar, tujuannya sih supaya bisa di baca2 lagi sebagai bahan renungan dan pembelajaran^^

ga punya adik kandung cowok…

Alhamdulillah, saya ga suka nongkrong di warung kopi 

  1. Membagi award ini kepada 8 blogger lain

  1. Memberi tahu 8 orang tersebut soal award ini
    owkeh, segera dilaksanakan..

The 3rd Trimester: Doa-Doa untuk Meminta Keturunan yang Baik

Ini beberapa doa yang sering saya panjatkan ketika hamil. “rabbi innii nazartu laka maa fii batni muharraran fataqabbal minni, inn...