Tuesday, October 26, 2010

Beads Bracelet


          Alhamdulillah, setelah hampir dua tahunan, akhirnya saya belajar rajut lagi. Untuk projek pertama merajut (setelah sekian lama), saya membuat sesuatu yang sederhana dan cepat siap aja, yaitu gelang.
          Ini pertama kali saya buat gelang rajut pake manik-manik. Namanya juga belajar, hasil rajutannya pun masih jauh dari bagus. Tapi, saya suka dengan hasil kerja saya. Mudah2an ke depannya saya bisa lebih mahir.
          Untuk buat gelang ini, saya cuma memakai dua warna benang wol yaitu abu-abu dan merah jambu. Untuk manik, saya pake sisa-sisa manik yang ada di rumah, gelang-gelang manik yang udah putus, saya ambil aja, untuk di desain ulang. Hihi..dan yang menjadi ‘korban’ untuk memakai gelang buatan saya ini adalah adik saya^^.
.:Banda Aceh, 25 Oktober 2010:.

I'm Not A Party Lover~!


          Pernah, ketika di Fukui, ada seorang teman yang berulang tahun dan mengadakan pesta di asrama di tempat kami tinggal. Biasanya, jika teman-teman lain buat pesta, saya ga terlalu ikut-ikutan acara mereka. Tetapi, teman yang satu ini, karena ia langsung bilang ke saya “datang ya ke pesta ultah saya”, saya jadi merasa harus hadir di pesta itu.
          Begitulah, akhirnya saya niat untuk tidak lama ke pesta itu, cuma singgah bentar untuk nampain muka. Ketika datang, sudah ada beberapa teman-teman lain yang hadir. Kami ngobrol dan makan2 bentar, setelah itu, salah seorang teman lelaki yang sama2 di kelas bahasa jepang, dia seorang muslim, dia mengingatkan saya untuk tidak terlalu lama di pesta ini. Perkataannya saat itu berkesan di hati dan saya masih ingat sampai sekarang. Lebih kurang dia bilang gini ke saya, “Ami-san, kamu jangan terlalu lama di pesta ini ya. Nanti pesta nya ga kayak gini lagi (lebih parah maksudnya). Kalo seandainya saya punya saudara perempuan, saya ga bakal kasih izin dia untuk datang ke pesta kayak gini.” Hm, saya senyum dan bilang, “oiya, saya mengerti, saya memang ga lama koq”. Ga lama setelah itu, saya pamit ke yang teman yang ultah itu dan kembali ke kamar.
          Alhamdulillah, saya merasa terjaga dengan adanya teman seperti itu. Setidak-tidaknya ketika saya jauh dari keluarga, ada teman yang paham dan peduli dengan temannya yang lain. Walopun, dia ikut pesta kayak gitu sampe akhir, ya udahlah itu pilihan dia. Tapi setidaknya, dia sudah mengingatkan saya dan semoga bisa menjadi amal kebaikan baginya.
          Huff, ngomong2 tentang pesta, saya pribadi memang ga terlalu suka untuk hadir di acara semacam itu. Apalagi, jika pestanya ada permainan2 yang ketika kalah bakal ada hukuman seperti nyanyi di depan orang, atau baca puisi atau hal2 yang ‘aneh’ lainnya. Waduh, ga deh. Tapi, kalo pestanya cuma sebatas makan2 doang (syukuran kali ya), saya suka =).
.:Banda Aceh, 25 Oktober 2010:.

sumber foto disini

I Luv My MP4^^


Alhamdulillah, sejak punya MP4 saya mempunyai kebiasaan baru yang menurut saya agak baik. Ketika masih belajar IELTS, saya bisa belajar listening langsung dari MP4. Selain itu, ketika mengerjakan pekerjaan di rumah seperti memasak, mencuci piring, menyetrika, menyapu, saya mengerjakannya sambil dengar murattal atau kajian keislaman. Jadi sambil bekerjapun bisa mendengar hal-hal yang baik dan tambah ilmu juga, Insya Allah^^. Dan lagi, pekerjaan di rumah yang ‘itu-itu aja’, jadi lebih enjoy untuk dikerjakan.
          Sengaja saya menghapus lagu-lagu yang sebelumnya saya transfer ke MP4, karena saya lagi belajar untuk tidak memutar lagu-lagu yang kurang bermanfaat, lagipun, kapasitas MP4 nya juga tidak mencukupi untuk dimasukin banyak lagu =D. Jadi audio berupa murattal, kajian keislaman dan English podcast masih menjadi prioritas saya saat ini, Alhamdulillah. Semoga kebiasaan baik ini bisa bertahan lama =). Amiin.  
          Oya, untuk kajian keislaman biasanya saya suka unduh dari Radio Rodja, Radio Muslim atau di website kajian.net. Kalo English podcast, saya biasanya unduh di website nya British Council. Hm, apa lagi ya? sebenarnya, ga perlu tunggu ada MP4 dulu sih, pake MP3 atau HP juga bisa. Kalo kamu memandang kebiasaan ini baik, yuk kita mulai dari sekarang…Smile.
.:Banda Aceh, 24 Oktober 2010:.

Craft and Me


Hm, termasuk pribadi yang senang belajar kerajinan tangan. Waktu masih SMP, saya sempat belajar merajut, lebih tepatnya karena melihat kakak, sepupu dan tetangga saya belajar merajut, saya jadi ikut-ikutan minta diajari merajut oleh mereka. Belajar rajut ini, pernah juga diajarkan ketika saya dan teman-teman di kelas tiga SMP. Kami sama-sama belajar merajut dan seingat saya, hasil rajutan pertama saya adalah sarung untuk botol air =). Setelah itu, lanjut belajar merajut kombinasi dua warna, dan alhamdulillah bisa menghasilkan kotak pinsil dan tas yang sederhana.
          Selain merajut, saya juga senang mencoba-coba kerajinan dari kertas (papercraft). Semacam origami gitu, tapi kalo origami, saya senang lihat-lihat aja =D, kalo untuk buat, masih sangat amatir. Saya semangat belajar kerajinan dari kertas ini, ketika mengunjungi Museum Origami, lebih-lebih lagi ketika melihat pembatas buku unik yang dijual di toko-toko souvenir. Dalam hati saya terbersit, bahwa saya bisa juga bikin pembatas buku kayak gini, jadinya, saya berburu kertas origami dan juga nyari info cara buat pembatas buku yang unik ala jepang. Ketika masih di Jepang, saya sempat buat pembatas buku. Tapi setelah balik ke Banda Aceh, masih belum menyempatkan diri untuk menyalurkan hobi ini, kertas origaminya masih tersimpan rapi =D.
.:Banda Aceh, 22 Oktober 2010:.

Monday, October 11, 2010

Not Over 20Kg~!



Beberapa hari sebelum balik ke Banda Aceh, saya dan teman2 kirim barang2 via Pos Malaysia. Ada beberapa buku fotokopian dan novel serta baju-baju yang ingin saya kirim, karena ga muat lagi di koper. Karena itu, sibuklah kami ngepak2 barang untuk di kirim ke Banda Aceh. Sesampai di Kantor Pos, ternyata setelah ditimbang, berat paket yang ingin saya kirim 20,8 kg. Hampir 21 kg, dengan ‘tega’ petugas di sana meminta saya dan juga teman saya yang juga bernasib sama, untuk packing kembali barang kami.
Ga nyaman bangetkan kejadian kayak gini? Memang sih, sebelumnya udah timbang sendiri dan tau kalo berat barang yang saya kirim sekitar 21 kg-an. Saya kira masih bisa nego, bayar denda ato apa gitu, tapi ternyata ga bisa, pertugas pos nya tegas banget,, Ya udahlah nasib, buka lagi  dan keluarin satu kamus bahasa inggris yang tebal dan packing lagi di situ. Syukur udah jaga2 dengan bawa gunting dan lakban, tapi tetep aja hasil packing-an nya jadi ga ‘secantik’ yang pertama..
Semoga kejadian saya dkk, ga berulang ke teman2, jika memang teman2 ada kesempatan ke Malaysia dan ingin ngirim barang, pastikan berat barang yang ingin di kirim tidak lebih dari 20 kg~!, lebih sikit aja juga ga boleh, teman saya berat barangnya 20,3 kg, tetap harus ngeluarin satu biji bukunya dan packing ulang.
Bagusnya, teman saya yang lain, yang memang nge-pas-in berat paket yang ingin dikirim sekitar 19, 5 kg. Itu udah lumayan aman, petugas pos udah bisa nerima berat paket yang segitu. Sekali lagi, intinya, jangan sampe 20 kg~!
.:Banda Aceh, 4 Oktober 2010:.

Sunday, October 3, 2010

Jalan-Jalan Pagi



Ini pemandangan Sektor Timur di pagi hari
musala depan rumah
lorong tiga, lorong rumah saya =)

komplek baru sektor rimur

Sekalian minum jamu habis jalan-jalan pagi ^^
minum jamu, ampun dah rasanya,,=D

.:Banda Aceh, 3 Oktober 2010:.

Memahami Iman kepada Qadar Baik dan Buruk

Iman Kepada Qadar Baik dan Buruk

Allah swt.berfirman,
          “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (al Hadid [57]:22-23)

Dan Allah swt. berfirman,
          “…boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.” (al-Baqarah [2]:216)

          Iman kepada qadha dan qadar memiliki peran yang besar dalam menenangkan hati ketika ditimpa musibah, khususnya bila seorang hamba menyadari secara sempurna, bahwa sesungguhnya Allah Maha Lembut dan menghendaki kemudahan bagi hamba-hamba-Nya. Allah swt. telah menyimpan balasan yang tidak terhingga di akhirat bagi orang-orang yang bersabar. Bila hal ini direnungkan dan dipraktikkan, maka kesedihan dan penderitaan yang ditimbulkan oleh musibah bisa berubah menjadi kesenangan dan kebahagiaan. Namun, tidak setiap orang kuat menghadapi hal ini.

          Jadi, langkah-langkah apa saja yang harus Kita tempuh untuk meringankan penderitaan dan musibah, serta membuat jiwa menerimanya? Simaklah beberapa tips berikut ini:
1.      Bayangkanlah bahwa musibah yang menimpa diri kita di masa lalu adalah lebih besar dan lebih buruk akibatnya bagi Kita daripada musibah yang sedang menimpa Kita saat ini
2.      Renungkanlah bahwa disana ada orang yang ditimpa musibah yang lebih besar dan lebih dahsyat daripada Kita
3.      Lihatlah kenikmatan dan kebaikan yang ada pada diri kita sendiri, dimana banyak sekali orang yang tidak memilikinya
4.      Jangan pernah menyerah kepada perasaan putus asa yang menyertai Kita ketika musibah menimpa, karena Allah swt. berfirman,
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (al-Insyirah [94]:5-6)

***
(di ambil dari buku Tips Menjadi Wanita Paling Bahagia di Dunia,
karangan Dr. Aidh bin Abdullah Al-Qarni, M.A., hal 210-211)

.:Banda Aceh, 1 Oktober 2010:.

The 3rd Trimester: Doa-Doa untuk Meminta Keturunan yang Baik

Ini beberapa doa yang sering saya panjatkan ketika hamil. “rabbi innii nazartu laka maa fii batni muharraran fataqabbal minni, inn...