Masi tentang Etika Penelitian dan Kode Etik Penulisan
Karya Ilmiah oleh pemateri yang sama. Pada pertemuan ini pemateri menyampaikan
bahwa kita sering kali berpikir tinggi-tinggi, pengen buat penelitian yang ‘wah’.
Padahal penelitian yang tinggi-tinggi itu sudah diteliti oleh orang lain. Sedangkan
hal-hal lain disekitar kita, yang seringkali kita anggap remeh tidak kita
pikirkan. Padahal sesuatu yang kita anggap remeh itu, bisa jadi ‘besar’ dalam
pandangan orang.
Misalnya penelitian tentang Aceh. Orang yang ahli tentang
Aceh ternyata bukan orang Aceh, melainkan orang dari benua lain. Jika kita
membaca hasil penelitian mereka, kita pasti bakal berkomentar, apa yang
tertulis di jurnal ini saya tau. Nah, seharusnya kita yang orang pribumi
seharusnya bisa donk menghasilkan jurnal seperti mereka. Logikanya seperti itu.
Kemudian, kita seringkali juga merasa bahwa apa yang kita
tahu itu biasa-biasa aja. Padahal bisa jadi apa yang kita tahu itu penting bagi
orang lain. Seharusnya kita bisa membangun penghargaan terhadap apa yang kita
punya, termasuk ilmu yang kita miliki.
Berkaitan dengan etika dalam penelitian, terkadang
terjadi pelanggaran etika baik sengaja tau tidak sengaja.
1.
Publikasi kertas kerja yang sama di tempat berbeda
tanpa pemberitahuan kepada pengelola/editor. Maksudnya adalah tidak etis jika saat
bersamaan mengirimkan satu tulisan ke lebih dari satu media massa. Sehingga,
jika dimuat, bakal dapat honor dua kali atau lebih dari satu tulisan. Ini dipandang
tidak etis, karena bekerja satu kali tetapi dapat honor lebih dari satu kali. Namun,
jika tulisan telah dimuat di satu surat kabar, kemudian dipakai untuk keperluan
internal institusi dengan pemberitahuan kepada editor, menjadi tidak masalah.
2.
Adanya klaim individual atas proses dan hasil
penelitian. Hal ini berkaitan dengan tidak adanya pengakuan terhadap
orang-orang yang telah membantu selama proses penelitian. Disampaikan oleh
pemateri bahwa sebuah penelitian yang baik adalah penelitian yang tidak berdiri
sendiri, lebih baik kolaboratif.
3.
Menggunakan teknik statistik yang tidak pantas dalam
rangka meningkatkan hasil penelitian, sehingga tidak sesuai dengan realita yang
ada. Jadi solusinya adalah bersandarlah pada hasil penelitian yang objektif.
4.
Mengeksploitasi mahasiswa. Seperti menjadikan tugas
mahasiswa sebagai jurnal dosen, tanpa menyebutkan nama mahasiswa.
5.
Membuat komentar menghina dan serangan pribadi dalam
jurnal. Nah, peneliti seperti ini, dipertanyakan keilmuannya.
6.
Dan lain-lain.
No comments:
Post a Comment