image |
Betapa pentingnya fokus dalam kehidupan.
Reza M. Syarief dalam bukunya Life Excellent mengatakan bahwa pada Rukun Islam
yang kelima, Haji, kita dapat mengambil pelajaran tentang fokus. Seperti ketika
kita bertawaf, mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, saat itu kita fokus
mengelilingi satu titik yaitu Ka’bah. Mengenai pakaian ihram yang hanya satu
warna yaitu putih, tidak warna warni, juga menunjukkan pada kata fokus. Kita
juga melemparkan batu pada satu sasaran pada saat jumrah (Pakai ‘kita’, sebagai
doa agar beneran bisa menunaikan ibadah haji, Amiiiiiiiin^^). Ketiga poin di
atas menunjukkan pada satu kata, fokus.
Dalam bukunya, Reza menekankan
pentingnya fokus dalam kehidupan. Setiap kita mempunyai kesempatan yang sama
untuk berhasil. Jika masih ada yang belum mencapai keberhasilan, bisa jadi
salah satu penyebabnya adalah kurang fokus. Semuanya dipikirkan, semuanya
pengen dikerjakan, kerjaan yang satu belum selesai udah mengerjakan tugas lain.
Akhirnya ga da pekerjaan yang beres.
Ingat lagi konsep fisika tentang
Divergen dan Konvergen. Divergen itu menyebar dan konvergen itu mengumpul. Jika
kita berbicara tentang fokus, kita bicara tentang konsep konvergen yaitu menuju
ke satu titik. Dalam al-Qur’an disebutkan bahwa “Apabila kamu telah
menyelesaikan satu pekerjaan, maka kerjakan yang berikutnya”. Ayat ini
menyiratkan tentang fokus pada satu pekerjaan sebelum beralih ke pekerjaan
berikutnya.
Some Advantages of Being FoCus
Seorang yang fokus akan mendapatkan apa
yang disebut dengan quantum leap process yaitu mengalami suatu
percepatan-percepatan dalam kehidupan. Misalnya, suatu proses untuk memahami
suatu pelajaran harusnya dicapai dalam waktu 6 bulan, tapi dengan fokus, mungkin
bisa tercapai dalam waktu 2 bulan.
Selain itu, manfaat yang lain adalah kita
bisa mendapatkan outstanding achievement atau prestasi
yang diatas rata-rata. Dengan fokus, kita akan mendapatkan hasil above
the average. Misalnya, seorang outstanding mother adalah seorang ibu
yang bisa mendidik anaknya secara optimal diatas rata2 kebanyakan orang tua
lainnya.
How to be Focus?
Nah,sekarang bagaimana caranya agar bisa
fokus? Masih pada referensi yang sama, Reza menyebutkan beberapa poin sebagai
berikut:
1.
Find out your inner potential. Menemukan
potensi dalam diri kita. Jadilah diri sendiri, jangan jadi orang lain. Setiap
kita diciptakan dengan potensi unik masing2. Temukan potensi dalam diri kita
dan fokuslah pada potensi tersebut. Contohnya, seorang introvert
hendaknya melakukan pekerjaan yang sesuai dengan psikologinya sebagai introvert.
Jika ia memaksakan diri untuk bekerja dibidang seorang extrovert maka sulit
untuk berhasil.
2.
Overcome
the Obstacle. Belajar untuk mengatasi kesulitan, dengan cara bertindak.
3.
Concentrate in one direction. Konsentrasi
pada satu arah. Menjalankan peran kita sebaik mungkin. Reza mencontohkan,
ketika kita adalah seorang pemimpin konsentrasilah pada bawahan. Ketika kita
seorang suami konsentrasilah pada istri. Jika kita seorang istri konsentrasilah
pada anak.
4.
Unity and Uniformity. Ketika
ada kesatuan dan keseragaman kita akan merasa menjadi suatu keluarga besar.
5.
Silence Condition adalah
kondisi dimana pikiran kita dalam keadaan relaks dan waspada.
Belajar fokus itu perlu, agar kita bisa
menjadi pribadi yang lebih unggul dan mengalami percepatan2 dalam hidup kita.
Tulisan ini sebenarnya benar2 nasehat buat diri saya sendiri, yang suka kurang fokus,
tapi mudah2an ada manfaatnya juga buat pembaca.
~really
need to fokus~
.:Banda
Aceh, 16 Juli 2011:.
No comments:
Post a Comment