Saturday, July 16, 2011

The Power of FOCUS~!

image
Betapa pentingnya fokus dalam kehidupan. Reza M. Syarief dalam bukunya Life Excellent mengatakan bahwa pada Rukun Islam yang kelima, Haji, kita dapat mengambil pelajaran tentang fokus. Seperti ketika kita bertawaf, mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, saat itu kita fokus mengelilingi satu titik yaitu Ka’bah. Mengenai pakaian ihram yang hanya satu warna yaitu putih, tidak warna warni, juga menunjukkan pada kata fokus. Kita juga melemparkan batu pada satu sasaran pada saat jumrah (Pakai ‘kita’, sebagai doa agar beneran bisa menunaikan ibadah haji, Amiiiiiiiin^^). Ketiga poin di atas menunjukkan pada satu kata, fokus.
Dalam bukunya, Reza menekankan pentingnya fokus dalam kehidupan. Setiap kita mempunyai kesempatan yang sama untuk berhasil. Jika masih ada yang belum mencapai keberhasilan, bisa jadi salah satu penyebabnya adalah kurang fokus. Semuanya dipikirkan, semuanya pengen dikerjakan, kerjaan yang satu belum selesai udah mengerjakan tugas lain. Akhirnya ga da pekerjaan yang beres.
Ingat lagi konsep fisika tentang Divergen dan Konvergen. Divergen itu menyebar dan konvergen itu mengumpul. Jika kita berbicara tentang fokus, kita bicara tentang konsep konvergen yaitu menuju ke satu titik. Dalam al-Qur’an disebutkan bahwa “Apabila kamu telah menyelesaikan satu pekerjaan, maka kerjakan yang berikutnya”. Ayat ini menyiratkan tentang fokus pada satu pekerjaan sebelum beralih ke pekerjaan berikutnya.

Some Advantages of Being FoCus
Seorang yang fokus akan mendapatkan apa yang disebut dengan quantum leap process yaitu mengalami suatu percepatan-percepatan dalam kehidupan. Misalnya, suatu proses untuk memahami suatu pelajaran harusnya dicapai dalam waktu 6 bulan, tapi dengan fokus, mungkin bisa tercapai dalam waktu 2 bulan.
Selain itu, manfaat yang lain adalah kita bisa mendapatkan outstanding achievement atau prestasi yang diatas rata-rata. Dengan fokus, kita akan mendapatkan hasil above the average. Misalnya, seorang outstanding mother adalah seorang ibu yang bisa mendidik anaknya secara optimal diatas rata2 kebanyakan orang tua lainnya.

How to be Focus?
Nah,sekarang bagaimana caranya agar bisa fokus? Masih pada referensi yang sama, Reza menyebutkan beberapa poin sebagai berikut:
1.    Find out your inner potential. Menemukan potensi dalam diri kita. Jadilah diri sendiri, jangan jadi orang lain. Setiap kita diciptakan dengan potensi unik masing2. Temukan potensi dalam diri kita dan fokuslah pada potensi tersebut. Contohnya, seorang introvert hendaknya melakukan pekerjaan yang sesuai dengan psikologinya sebagai introvert. Jika ia memaksakan diri untuk bekerja dibidang seorang extrovert maka sulit untuk berhasil.
2.   Overcome the Obstacle. Belajar untuk mengatasi kesulitan, dengan cara bertindak.
3.    Concentrate in one direction. Konsentrasi pada satu arah. Menjalankan peran kita sebaik mungkin. Reza mencontohkan, ketika kita adalah seorang pemimpin konsentrasilah pada bawahan. Ketika kita seorang suami konsentrasilah pada istri. Jika kita seorang istri konsentrasilah pada anak.
4.    Unity and Uniformity. Ketika ada kesatuan dan keseragaman kita akan merasa menjadi suatu keluarga besar.
5.    Silence Condition adalah kondisi dimana pikiran kita dalam keadaan relaks dan waspada.

Belajar fokus itu perlu, agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih unggul dan mengalami percepatan2 dalam hidup kita. Tulisan ini sebenarnya benar2 nasehat buat diri saya sendiri, yang suka kurang fokus, tapi mudah2an ada manfaatnya juga buat pembaca.  
~really need to fokus~
.:Banda Aceh, 16 Juli 2011:.

No comments:

Post a Comment

The 3rd Trimester: Doa-Doa untuk Meminta Keturunan yang Baik

Ini beberapa doa yang sering saya panjatkan ketika hamil. “rabbi innii nazartu laka maa fii batni muharraran fataqabbal minni, inn...