Pernikahan #01

image

          Pernah, ketika sedang berkumpul dengan teman2 di Penang, seorang teman berkata bahwa adiknya akan bertunangan dalam waktu dekat. Saat itu saya bertanya, “kenapa mesti tunangan, kenapa ga langsung nikah aja?”  Dia menjawab yang pada intinya bahwa dia ingin ada di Banda Aceh, berkumpul bersama anggota keluarga lainnya saat acara pernikahan adiknya itu.

          Hm, ga ada yang salah dengan pendapat teman saya tersebut. Dia benar, sebagai saudara pasti kita ingin hadir dan ikut merasakan kebahagiaan ketika salah satu anggota keluarga menggenapkan setengah dien. Namun, terus terang, saat itu saya kurang sependapat dengannya. Saya ingat, ketika itu saya berkata bahwa saya ga terlalu masalah jika saudara kandung saya menikah dan saya tidak bisa hadir pada acara pernikahannya. Karena satu hal yang saya pahami bahwa menyegerakan pernikahan itu baik dan saya tidak ingin hanya karena ketidakhadiran saya (karena terpisah jarak), menyebabkan pernikahan saudara saya tertunda. Dan lagipun, saya teringat umur, karena saya dan kita semua tidak tahu kapan ajal kita, jadinya jika sudah berniat baik dan ada yang berniat baik, kenapa harus ditunda, segerakan saja pernikahannya.

          Begitulah cerita antara saya dan teman2 saat itu, nah, apa hubungannya dengan tulisan saya kali ini? Hm, ada hubungannya..karena saat ini saya harus membuktikan apa yang telah saya katakan. Abang kandung saya menikah hari ini (Alhamdulillah) dan saya tidak bisa hadir di acara pernikahannya. Hm, kalo memikirkan diri sendiri sih, udah pasti saya sedih, tapi mencoba melihat sisi baik bahwa saudara saya sudah menggenapkan setengah dien nya dan Insya Allah, di sini pun, saya masih bisa mendoakan kebaikan baginya.

Barakallahulaka wabaraka’alaika wajama’a bainakuma fii khairi..

‘Alalkhairiwalbarakati wa’alakhairin thair

Semoga Allah memberkahi pernikahan abang saya..

Amiin..

:Geelong, 12 Februari 2011:.