Friday, January 15, 2010

Menjadi Muslimah Tangguh



“Dek, ada bedah buku besok pukul 8.30 di FKIP tentang Menjadi Muslimah Tangguh.”

Saya belum pernah membaca buku Menjadi Muslimah Tangguh. Jadi, ketika membaca sms dari teman, saya membayangkan muslimah yang tangguh itu yaitu muslimah yang imannya kuat, kokoh akidahnya, yang akhlaknya baik, dan seterusnya dan seterusnya..pokoe hal-hal yang ideal lainnya yang mesti ada dalam diri muslimah. Saya membayangkan juga pemateri buku ini, pastilah muslimah yang benar2 bisa menjadi teladan bagi muslimah lain dalam hal agama, akhlak dan lain-lain. Karena yang saya bayangkan hal-hal diatas, jadinya saya termotivasi untuk berpartisipasi dalam acara ini. Syukur, daftarnya cuma via sms, jadinya ga terlalu ribet.
Akhirnya, saya dan teman2 hadir juga di acara ini. Ternyata acara ini diselenggarakan oleh bidang kewanitaan KAMMI Aceh. Panitia acara langsung mendatangkan penulis buku ini ke Aceh *wow, kerenJ* dan ternyata semua dugaan saya kemarin salah besar, karena yang dimaksud dengan menjadi muslimah tangguh disini yaitu menjadi muslimah yang benar-benar tangguh, bisa bela diri gituu:D. Pengarang buku ini, Mbak Muthia Esfhan, *beliau orang nya sederhana banget dan tidak sombong*, datang langsung dari Pulau Jawa untuk membedah bukunya sekalian promosi sekaligus mengajari peserta teknik-teknik dasar bela diri.
Seru juga bisa ikut acara ini. Mbak Muthia, selain penulis buku beliau juga atlet bela diri di daerahnya. Di seminar ini, beliau tidak hanya berbicara tentang teori bela diri tapi juga langsung memberikan pelatihan kepada peserta. Misalnya teknik-teknik melepaskan genggaman, melepaskan cekikan, teknik meninju yang benar dan di tempat yang benar-benar bisa memberikan efek sakit, teknik menendang yang baik *hihi, kejaam* yang tidak membuang2 energi. Maksud dari latihan ini, tentu saja bukan belajar teknik bela diri untuk ‘menghabisi’ orang yang berlaku jahat, bukan, minimal dari yang dipelajari di seminar ini, muslimah bisa tahu tahap awal membela diri jika menghadapi hal-hal yang tidak terduga, untuk kemudian lari mencari pertolongan. Intinya sih, jika bisa menghindar dan berlari, maka berlarilah. Tapi, jika bisa melawan, maka berusahalah untuk membela diri.
Oya, Mbak Muthia juga mengingatkan bahwa dalam setiap keadaan, kita harus tenang dan PD, jangan panik. Pelaku kejahatan akan berpikir seribu kali untuk berbuat kejahatan jika orang yang ingin dijahatinya tetap tenang dan PD. Begituu. Tetapi, tentu saja kita semua berharap agar saya dan kita semua terhindar dari orang-orang yang berniat jahat terhadap kita.

4 comments:

  1. hoho..jadi teringat waktu tiba2 disuruh praktek langsung bela dirinya.. ici langsung ngambil jurus yang paling terkenal. jurus langkah seribu..kabuuurrrr.. :D

    ReplyDelete
  2. hihi ici,,
    rahmi uda ga ingat lagi apa2 ja yang di ajarin sm pematerinya
    rugi kali lah..
    jarang di pake sie..>.<

    ReplyDelete
  3. mang mw dipake u siapa..bahaya neh, gk berani ah dekat2 rahmi :p

    ReplyDelete
  4. yaa kan ga tau..
    kali2 ja perlu^^

    ReplyDelete

The 3rd Trimester: Doa-Doa untuk Meminta Keturunan yang Baik

Ini beberapa doa yang sering saya panjatkan ketika hamil. “rabbi innii nazartu laka maa fii batni muharraran fataqabbal minni, inn...