Monday, June 6, 2011

Pemulih Jiwa


Ketika menonton acara motivasi Mario Teguh Golden Ways (MTGW) dengan tema Pemulih Jiwa, sebuah polling dilakukan dengan menanyakan, “Saat merasa marah, sedih, sakit hati dan kecewa, apa yang Anda lakukan?” Ada tiga opsi yang diberikan. Yang pertama, mengurung diri di kamar dan menangis sejadi-jadinya, yang kedua, memilih untuk menghabiskan waktu dengan teman-teman, dan ketiga, bertapa dan menenangkan diri.
Hm, hasil polling menunjukkan bahwa 20% peserta acara MTGW memilih opsi yang pertama, 70% dan 10% untuk opsi kedua dan ketiga. Hasil polling tersebut menarik karena ternyata sebagian besar orang memilih kongkow bareng teman untuk bersenang-senang agar melupakan masalah. Tetapi perilaku seperti ini disebut Pak Mario sebagai perilaku masking (topeng), karena ia bersenang-senang untuk menutupi kesedihan. Orang seperti ini pasti takut untuk berada dalam kesendirian karena khawatir akan teringat dengan masalah yang menyebabkan ia merasa sedih, sakit hati, marah dan kecewa.
Sedangkan untuk opsi pertama dan ketiga agak sama, yaitu membutuhkan waktu dalam kesendirian untuk menenangkan diri. Walaupun sebenarnya hal itu tidak menyelesaikan masalah. Setidaknya ada ketenangan yang didapat dari tangisan dan kesempatan untuk intropeksi diri serta memikirkan solusi. Untuk orang seperti ini, mudah-mudahan masalah tidak sering menghampiri hidupnya, karena kalau tidak bawaannya nangis dan menyendiri terus.
Menurut saya, poin penting yang ingin disampaikan Pak Mario pada acara tersebut adalah bahwa sesakit-sakitnya hati kita, masalah harus tetap dihadapi dan kita juga butuh untuk curhat pada sang Khalik, mengadu padaNya. Selain itu, jadilah pribadi yang bisa menemukan keheningan dalam sesibuk-sibuk waktu kita karena kita akan menjadi pribadi yang baru setelah berbicara dengan Nya. Jikalau kita menganggap masalah itu berat, sebenarnya Allah SWT memberikan masalah kepada kita dalam kapasitas yang sesuai dengan kekuatan kita. Anggap saja ketika ada ketidakbaikan yang kita terima hari ini, itu disebabkan karena ketidakbaikan yang pernah kita perbuat dulu. Dan jika ada kebaikan yang kita terima hari ini, maka itu disebabkan karena kebaikan yang kita buat dulu.
Saya teringat dengan sebuah ungkapan, ketika kita merasa kecewa dengan sikap orang terdekat kita atau orang lain yang membenci atau tiba-tiba menyakiti hati kita, maka jangan marah dulu, intropeksi dirilah, mungkin kita telah berbuat dosa, mungkin kita melakukan maksiat yang tidak diketahui orang lain dan kita belum bertaubat. Perbaikilah hubungan kita denganNya maka Ia akan memperbaiki hubungan kita dengan orang lain.
.:Banda Aceh, 6 Juni 2011:.

2 comments:

  1. Hmmm..keren postingannya Mi.. Akhir2 ne ic jarang du2k dpn TV, jd gk dapat info kyk gini. Btw, kalo ic lebih sering k point y pertama deh kalo lagi sedih..hehe, gk pake topeng dunk =D

    ReplyDelete
  2. rahmi kl nonton tv juga paling nonton acara Mario Teguh Golden Ways (MTGW) ini dan Master Chef Indonesia ci =)

    sama kalo gitu..butuh waktu utk menyendiri ;)

    ReplyDelete

The 3rd Trimester: Doa-Doa untuk Meminta Keturunan yang Baik

Ini beberapa doa yang sering saya panjatkan ketika hamil. “rabbi innii nazartu laka maa fii batni muharraran fataqabbal minni, inn...