Buku kedua dari novel trilogi Negeri 5 Menara. Novel ini merupakan lanjutan dari pengalaman Alif setelah lulus dari Pondok Madani. Pada tulisan ini, saya tidak menulis tentang detil cerita novel tersebut. Tetapi hanya ingin menulis tentang beberapa hal menarik yang ditekankan oleh penulis pada novelnya, seperti “Man Shabara Zhafira” yang berarti siapa saja yang bersabar akan beruntung. Berikut ini beberapa motivasi lainnya yang saya catat ketika membaca buku ini:
Sungguh didalam sabar ada pintu sukses dan impian kan tercapai.
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang. (Imam Syafi’i)
Jangan menyerah. Menyerah berarti menunda masa senang di masa mendatang.
Melakukan segenap upaya diatas rata-rata, sempurnakan kerja keras dengan doa, dan serahkan kepada putusan Tuhan, ikhlaskan semua.
Jadilah orang yang gila ilmu.
Hidup ini adalah masa penyerahan diri yaitu siapa saja yang mewakilkan urusannya kepada Tuhan, maka Dia akan ‘mencukupkan’ semua kebutuhan kita.
‘Cukup’, itu yang seharusnya kita cari. Apa artinya banyak harta tetapi tidak pernah merasa cukup.
Segala sesuatu yang besar di dunia ini dimulai dengan tulisan. Maka tulislah hal-hal terbaik.
Jangan pernah merasa menjadi pihak yang rugi dan kalah, tetapi orang lainya yang mungkin rugi.
Tak akan kembali hari-hari yang telah berlalu. Ayo gunakan waktu seefisien dan sebaik mungkin. Mulai sekarang, detik ini juga.
Dari tempat yang tidak disangka-sangka. Rezeki Allah memang bisa datang dari mana saja dan kapan saja.
Gunakan penolakan sebagai jalan untuk lebih memperbaiki diri dan bermimpi lebih besar lagi.
Kombinasi Man Jadda Wajada dan Man Shabara Zhafira adalah kesuksesan.
Dan sungguh, Dia selalu memberi yang terbaik.
Iza sadaqal Azmu Wadaha Sabil. Kalau sudah jelas dan benar keinginan, akan terbukalah jalan.
***
The second book of the trilogy novels Negeri 5 Menara. This novel continues the story of Alif’s experiences after graduating from Pondok Madani (PM). I won't write about the story, but just wanted to write about some interesting points that the authors emphasize in the novel, like “Man Shabara Zhafira” which means anyone who is patient will be lucky and here are some other points which I highlighted when I read this novel:
Life will be sweeter after weary struggle.
Do not ever give up. Give up means that we postpone our pleasure time in the future.
Going the extra miles, make perfect of your hard work with a prayer and surrender the decision to Allah, ikhlas for everything.
Always love knowledge, be ‘knowledgeholic’.
‘sufficient’, that’s the word that we need to look for. It’s useless having much wealth but never feel enough.
big things in this world begins with the words, then write the best things.
Our duty is doing the best thing that we can to achieve the best prosperity.
Success is the combination of Man Jadda Wajada and Man Zhafara Zafira.
The ability to express ideas through writing is an evidence of nations’ high civilization.
And it is true that our Lord always give the best things for us.
Mantap x ah..kawan ici satu ne..bhs Inggrisnya makin lancar ja ^^d
ReplyDeletelatihan nulis pake english ci, biar terbiasa
ReplyDeletekarena kalo berhenti latihan, ngos-ngosan lagi kl mau mulai lagi nulis English..gitu say ;)
iya seh..tp maseh gk PeDe kalo bhs inggris ic dipublish di blog... =D
ReplyDeletebahasa inggris rahmi juga masi hancur2an, pede aja lagi..kan kita bukan native, maklum ja lah salah2..:)
ReplyDelete