Selasa, 31 Desember 2013 yang lalu, Aceh Youth English
Forum (AYEF) mengadakan konferensi international pemuda muslim yang pertama.
Acara ini mengundang empat orang pembicara, yaitu Tsuraiya IT, Bachtiar Ali,
Zifirdaus Adnan dan Mujiburrizal. Kempat pembicara ini membicarakan topik yang
berbeda.
Pembicara pertama, Ibu Tsuraiya, berbicara mengenai
pendidikan. Beliau juga memberikan informasi terkait beasiswa. Hal menarik yang
saya ingat bahwa beliau mengingatkan agar hendaknya semangat untuk sekolah di
luar negeri harus diawali dengan akademik yang bagus, penguasaan bahasa inggris
dan moral. Poin terakhir ini menarik. Moral menjadi penting karena jika ada
kesempatan memperoleh beasiswa, maka nama Indonesia yang akan kita bawa. Disamping
itu menurut saya, bagi yang pernah
mengecap pendidikan di luar negeri, moral ini juga penting. Jangan sampe pas
udah pulang dari sekolah luar negeri malah membanding-bandingkan dan
ujung-ujungnya menjelekkan negara sendiri, tanpa memberikan solusi yang berarti
bagi perubahan yang lebih baik di negeri ini.
Pembicara kedua, Bapak Bachtiar Ali, berbicara tentang
pentingnya belajar bahasa. Beliau adalah alumni Jerman dengan predikat summa
cumlaude. Keren ya. Beliau mengatakan bahwa belajar bahasa itu penting. Dari pengalaman
beliau pribadi bahwa dengan bahasa anak-anak kandung beliau bisa mengecap pendidikan
di luar negeri. Pengalaman beliau sendiri pun demikian. Hal yang saya catat,
bahwa cara beliau menguasai bahasa jerman adalah dengan tidak bergabung dengan
teman-teman satu Negara. Tujuannya agar beliau lebih focus belajar bahasa
jerman, dan tentu saja belajarnya adalah dengan berlajar sungguh. Ketika bahasa
jerman beliau sudah mulai bagus, baru mulai bergabung dengan teman-teman satu Negara.
Seperti itu. Kemudian, mempertahankan bahasa yang telah dikuasai juga merupakan
hal yang berat. Disini, beliau membagi rahasia yang biasa beliau lakukan agar
bahasa jerman beliau tetap bagus. Yaitu dengan rutin menonton program bahasa
jerman.
Pembicara ketiga, Bapak Zifirdaus Adnan, mempresentasikan
tentang Khaira Ummah. Beliau mengawali dengan mengingatkan lagi tentang QS
3:110. Beliau menanyakan apakah kita sudah sepenuhnya merealisasikan status
yang diberikan Allah? Prestasi apa yang telah dicapai oleh umat Islam dunia? Di
bidang IT? Sospol? Ekonomi? Apakah sudah mewujudkan Khaira Ummah? Silakan dijawab
sendiri. Beliau juga mengingatkan untuk banyak baca buku. Yang bukan hanya
sekedar baca. Tapi harus fokus bacaanya sesuai dengan minat atau bidang
keahlian. Kemudian, beliau juga memberi saran untuk terbiasa mengkritik ilmu,
mengolah dann menciptakan sesuatu yang baru.
Pembicara keempat, Bapak Mujiburrizal, mempresentasikan
tentang Wisata Islami. Ada tren sekarang untuk mempromosikan tren wisata
syariah, tidak hanya dalam negeri tapi juga di luar negeri udah ada. Lebih
dikenal dengan istilah Halal Friendly Travel. Alhamdulillah banget jika udah
program kayak gini. Kalo mau travel, ada berbagai kemudahan yang didapat. Terutama
kaitan dengan makanan, ga perlu khawatir lagi tentang makanan yang bakal di makan
halal atau tidak.
No comments:
Post a Comment