Sunday, January 5, 2014

First International Young Moslem Conference



Selasa, 31 Desember 2013 yang lalu, Aceh Youth English Forum (AYEF) mengadakan konferensi international pemuda muslim yang pertama. Acara ini mengundang empat orang pembicara, yaitu Tsuraiya IT, Bachtiar Ali, Zifirdaus Adnan dan Mujiburrizal. Kempat pembicara ini membicarakan topik yang berbeda.

Pembicara pertama, Ibu Tsuraiya, berbicara mengenai pendidikan. Beliau juga memberikan informasi terkait beasiswa. Hal menarik yang saya ingat bahwa beliau mengingatkan agar hendaknya semangat untuk sekolah di luar negeri harus diawali dengan akademik yang bagus, penguasaan bahasa inggris dan moral. Poin terakhir ini menarik. Moral menjadi penting karena jika ada kesempatan memperoleh beasiswa, maka nama Indonesia yang akan kita bawa. Disamping itu menurut saya,  bagi yang pernah mengecap pendidikan di luar negeri, moral ini juga penting. Jangan sampe pas udah pulang dari sekolah luar negeri malah membanding-bandingkan dan ujung-ujungnya menjelekkan negara sendiri, tanpa memberikan solusi yang berarti bagi perubahan yang lebih baik di negeri ini.

Pembicara kedua, Bapak Bachtiar Ali, berbicara tentang pentingnya belajar bahasa. Beliau adalah alumni Jerman dengan predikat summa cumlaude. Keren ya. Beliau mengatakan bahwa belajar bahasa itu penting. Dari pengalaman beliau pribadi bahwa dengan bahasa anak-anak kandung beliau bisa mengecap pendidikan di luar negeri. Pengalaman beliau sendiri pun demikian. Hal yang saya catat, bahwa cara beliau menguasai bahasa jerman adalah dengan tidak bergabung dengan teman-teman satu Negara. Tujuannya agar beliau lebih focus belajar bahasa jerman, dan tentu saja belajarnya adalah dengan berlajar sungguh. Ketika bahasa jerman beliau sudah mulai bagus, baru mulai bergabung dengan teman-teman satu Negara. Seperti itu. Kemudian, mempertahankan bahasa yang telah dikuasai juga merupakan hal yang berat. Disini, beliau membagi rahasia yang biasa beliau lakukan agar bahasa jerman beliau tetap bagus. Yaitu dengan rutin menonton program bahasa jerman.

Pembicara ketiga, Bapak Zifirdaus Adnan, mempresentasikan tentang Khaira Ummah. Beliau mengawali dengan mengingatkan lagi tentang QS 3:110. Beliau menanyakan apakah kita sudah sepenuhnya merealisasikan status yang diberikan Allah? Prestasi apa yang telah dicapai oleh umat Islam dunia? Di bidang IT? Sospol? Ekonomi? Apakah sudah mewujudkan Khaira Ummah? Silakan dijawab sendiri. Beliau juga mengingatkan untuk banyak baca buku. Yang bukan hanya sekedar baca. Tapi harus fokus bacaanya sesuai dengan minat atau bidang keahlian. Kemudian, beliau juga memberi saran untuk terbiasa mengkritik ilmu, mengolah dann menciptakan sesuatu yang baru.

Pembicara keempat, Bapak Mujiburrizal, mempresentasikan tentang Wisata Islami. Ada tren sekarang untuk mempromosikan tren wisata syariah, tidak hanya dalam negeri tapi juga di luar negeri udah ada. Lebih dikenal dengan istilah Halal Friendly Travel. Alhamdulillah banget jika udah program kayak gini. Kalo mau travel, ada berbagai kemudahan yang didapat. Terutama kaitan dengan makanan, ga perlu khawatir lagi tentang makanan yang bakal di makan halal atau tidak.

No comments:

Post a Comment

The 3rd Trimester: Doa-Doa untuk Meminta Keturunan yang Baik

Ini beberapa doa yang sering saya panjatkan ketika hamil. “rabbi innii nazartu laka maa fii batni muharraran fataqabbal minni, inn...