Ucapkan dan Laksanakan |
…
Siapa disini yang ingin menjadi pemanah? Dia bertanya sambil menatap hadirin.
Hampir semua orang tunjuk tangan.
“Bagus sekali”, katanya. “Dengarkan nasihat saya, karena saya hanya akan mengatakannya satu kali.”
Nyaris seketika semua orang di dalam aula itu mencondongkan badan penuh perhatian.
“Nasihat saya kepada kalian adalah kembalilah ke lapangan sekarang, ambil busur dan anak panah kalian, dan mulailah memanah.”
Selesai mengucapkan kalimat itu dia berbalik dan berjalan ke kursinya.
…
Subhanallah, pemuda dalam cerita di atas mengatakan begitu banyak dengan kata-kata yang sedikit. Tapi dia benar bukan? Pokoknya mulailah memanah. Jangan hanya bicara. Lakukan!
Pahamilah bahwa perkataan dan perbuatan saling melengkapi. Jika salah satu absen, yang lain tidak akan lengkap. Keduanya harus bersama. Namun, tak peduli sepenting apa kata-kata, perbuatan selalu lebih unggul.
Pena dan kata-kata adalah pengetahuan kita, sedangkan pedang dan perbuatan adalah perwujudan pengetahuan kita-- dan perwujudan sangat penting, karena pengetahuan tanpa perbuatan tidak ada gunanya.
(Taken From Satu Tiket ke Surga by Zabrina A. Bakar)
.:Penang, 6 maret 2010:.