Saat menyadari motor yang dikendarainya terasa ringan, suami
segera menghentikan motor dan menolong. Orang-orang yang kebetulan lewat juga
berhenti, melihat keadaan dan sebisanya menolong. Walaupun dalam keadaan
terluka, saat itu saya masi sanggup berdiri dan bilang keadaan saya tidak
apa-apa. Kecelakaan ini sempat membuat macet jalan beberapa saat. Saat itu,
saya mendengar ada pengendara yang melintas sempat emosi dan menyesalkan kenapa
saya harus memakai rok lebar seperti itu sehingga jatuh dari motor *namanya
juga naas bapak*. Ada juga pemuda yang berbaik hati mengembalikan jam tangan
saya, yang rupanya terlepas dan juga ada seorang ibu, kakak dan mahasiswa yang
memberi pertolongan, serta orang-orang lain yang membantu, semoga Allah
membalas kebaikan mereka dengan lebih baik. Aamiin yra.
Tidak lama setelah itu, kami segera ke puskesmas terdekat dan
mendapat pertolongan medis. Perawat membersihkan luka-luka saya dan memberikan
obat minum amoxicillin sebagai obat untuk mencegah infeksi dan satu
lagi obat yang saya tidak ingat namanya sebagai obat anti nyeri. Obat-obat ini
diberikan secara gratis. Selain obat minum, perawat menganjurkan untuk
memberikan salep mata pada luka-luka gores. Saat itu, suami membelikan Chloramphenicol-1%
dan Alhamdulillah bekerja dengan baik untuk menyembuhkan luka jika diolesi
secara teratur.
Saat membersihkan luka, perawat tersebut mengatakan bahwa tadi
pagi juga ada pasien yang jatuh karena tersangkut rok di motor, dia membawa
kendaraan sendiri. Keadaannya agak lebih parah dari saya. Speechless.
Saya udah lama banget pake rok kembang dan Alhamdulillah ga pernah kejadian
apa-apa, sampai kejadian hari itu. Coba diambil pelajaran aja, kalo pake rok
kembang harus ekstra hati-hati saat naik motor.
Pulang dari puskesmas, saya segera memilih untuk istirahat. Sambil
segera mengoleskan salep dan buah pala pada luka dan kulit yang lebam. Proses recovery
sekitar tiga hari. Dan ketika sudah mulai kuat bekerja, ternyata ada ujian lain
lagi. Saat itu saya menghidupkan laptop dan baru menyadari bahwa LCD laptopnya
rusak karena saat terjatuh, ransel laptop yang saya kenakan juga terbanting dan
terseret. Innalillahi, ga mau sedih lama-lama. Saya tetap memutuskan untuk
memakai laptop sebisanya, karena bagaimanapun masi bisa dipake dan layarnya
cuma rusak seperempat. Tapi makin lama, rupanya kerusakan layar laptop makin
lebar, dan mau ga mau harus diganti LCD baru. Alhamdulillah sekarang semuanya
udah normal lagi. Alhamdulillah.