Pertemuan perdana di Sekolah Riset Aceh Institute yang saya ikuti, diawali dengan materi Pengantar Metodologi Penelitian oleh pemateri. Kuliah diawali dengan membaca harapan dari peserta mengikuti sekolah riset ini, yang pada intinya pengen bisa ngerti lebih tentang buat penelitian, pengen bisa buat skripsi, supaya bisa menjadi peneliti yang ahli dibidang yang dikuasai masing2 peserta.
Hmm, please don't imagine that we learnt something hard in this class because the lecturer 'just' gave us the basic steps of conducting the research such as make an observation, ask a question, form a hypothesis, conduct an experiment and accept/reject the hypothesis. That's the steps which followed by all people around the world when they wanna conduct a research. Simple right? :D. But, honestly, for me that's not really simple. Personally, the main challenge is how to increase our critical thinking. In relation to this problem, the lecturer gave us lots of motivation to read a lot, read the various genre of the books and then increase our reading ability to be a good reader because that's the key to write.
Masih kita ingat salah satu contoh kejayaan Islam di Andalusia, hal ini disebabkan oleh tradisi meneliti yang dipunyai oleh ilmuwan2 Islam. Oya, baru tau juga ternyata the first scientist in the world is Ibn al Haytam. Beliau seorang muslim yang taat dan ahli tidak hanya di satu bidang tapi beberapa bidang, yaitu astronomi, matematika (geometri analitik), optik, dll. Kalo diingat lagi, saya sering membaca bahwa ilmuwan muslim itu seringkali mampu menguasai beberapa bidang ilmu. yah,, kalo ingat diri sendiri, kenapa saya ga bisa ya? belajar di satu bidang, namun ga ahli2 kali. Pasti ada yang salah dengan kebiasaan yang saya punya..
Sebagai intermezo, Pemateri cerita kalo beliau kenal dengan Prof Muslim yang kerja di salah satu media massa di Amerika dan beliau begitu malu jika melihat ketaatan mereka sebagai muslim dan disaat yang sama mereka orang2 yang berilmu dan punya cita2 besar, "kalo bisa saat lulus MIT juga sekalian jadi hafidz." Well, pernahkan kita punya keinginan seperti itu?,, energi positif sebesar apa sih yang yang mereka punya sehingga bisa menjadi 'possessed people' seperti itu?
Selain itu, pemateri juga mengingatkan mengenai QS 3:191 yang menganjurkan kita untuk menjadi orang yang muzakkir dan mufakkir. Muzakkir itu adalah orang2 yang ingat Allah dalam zikir2nya..mungkin kebanyakan kita saat ini masuk kategori muzakkir. Sedangkan mufakkir adalah orang2 yang berpikir baik di waktu berbaring, duduk, berdiri...mungkin masi sedikit diantara kita yang masuk ke level ini. Menurut saya,, muzakkir dan mufakkir harus seimbang dalam diri kita.
Oya, last but not least, I like the way his teaching, motivation..that's what I need. Sebenarnya, banyak hal yang kami diskusikan di kelas, namun ga bisa saya tuliskan semua disini,, bersambung ke pertemuan kuliah selanjutnya,, insha Allah.