Terinspirasi nulis tentang ini setelah dengar
ceramah seorang ustadz semalam. Ustadz itu menceritakan tentang kisah Hasan Al
Basri yang didatangi oleh tiga orang yang mengadukan tentang keadaan hidup
mereka, mereka mengeluhkan tentang musim kemarau, keadaannya yang fakir, dan sulit
mendapat keturunan. Saat itu Hasan Al Basri memberikan solusi kepada masing-masing
mereka untuk memperbanyak istighfar.
Saat itu rekan Hasan Al-Basri menanyakan,
mengapa ia menganjurkan untuk memperbanyak istighfar bagi orang2 yang sedang
kesulitan tersebut, Hasan Al-Basri menjelaskan bahwa ia memberikan solusi
tersebut berdasarkan dalil. Bahwa sungguh Allah telah berfirman dalam surat
Nuh:
“Aku (Nabi Nuh)
berkata (pada mereka), “Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha
Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari
langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan
kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu”. (QS. Nuh: 10-12)
Adapun Hadits mengenai keutamaan istighfar adalah:
“Barang siapa
memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap
kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang
tidak disangka-sangka” (HR. Ahmad dari Ibnu Abbas dan sanadnya dinilai sahih
oleh al-Hakim serta Ahmad Syakir).
Lafal istighfar
yang ada tuntunannya adalah:
أَسْتَغْفِرُ
اللَّهَ
Astaghfirullâh.
HR. Muslim.
أَسْتَغْفِرُ
اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ
إِلَيْه
Astaghfirullôhal
‘azhîm alladzî lâ ilâha illâ huwal hayyul qoyyûm wa atûbu ilaih.
HR. Tirmidzi dan
dinilai sahih oleh al-Albani..
Istighfar dibawah
ini merupakan redaksi istighfar yang paling istimewa
اللَّهُمَّ أَنْتَ
رَبِّى ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِى وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى
عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوءُ
لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَىَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِى ، فَاغْفِرْ لِى ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ
الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
“Allôhumma anta
robbî lâ ilâha illa anta kholaqtanî wa anâ ‘abduka wa anâ ‘alâ ‘ahdika wa
wa’dika mastatho’tu. A’ûdzubika min syarri mâ shona’tu, abû’u laka bini’matika
‘alayya, wa abû’u bi dzanbî, faghfirlî fa innahu lâ yaghfirudz dzunûba illa
anta”. HR. Bukhari.
Ya Allah, Engkau
adalah Rabbku, tiada sesembahan Yang Haq kecuali Engkau. Engkaulah yang telah
menciptakanku dan aku adalah hambaMu. Aku setia di atas perjanjianMu dan
janjiku kepadaMu sesuai kemampuanku. Aku berlindung kepadaMu dari kejelekan
yang aku perbuat. Aku mengakui nikmatMu kepadaku serta aku mengakui dosaku,
maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali
Engkau (HR. Bukhari)
Sumber tulisan
mengenai penjelasan yang lebih detil tentang istighfar ini dapat dibaca